2nd T-POMI
2019, 6 Mei
Share berita:

PTPN X tetap menjadikan PG sebagai bisnis utama, tetapi tidak hanya gula saja melainkan diversifikasi produknya. Molases dijadikan etanol selain itu edamame yang sudah diekspor ke Jepang juga menjadi andalan dalam meraih pendapatan perusahaan. Aris Toharisman, Direktur Produksi PTPN X menyatakan hal ini.

“Bisnis PG di Jawa ini sangat tergantung pada petani. Bisnis kita sekarang adalah jasa menggiling tebu petani bukan produksi gula . Setiap pegawai PG harus merubah paradigma dengan memberikan service of excelence pada petani,” katanya.

Dalam situasi seperti itu maka perusahaan terus menjalin komunikasi dengan petani. Bila dibandingkan dengan sesama PG PTPN, maka PG dibawah PTPN X merupakan yang terbaik.

“ Efisiensi pabrik paling tinggi, produktivitas tebu petani yang dibina juga paling tinggi , demikian juga rendemen. Semua kondisi ini menjadi daya tarik sendiri bagi petani tebu. Jam berhenti pabrik 7,7% jauh diatas PG lain yang pada umumnya diatas 10%. Kelebihan itu yang menyebabkan kita punya kinerja dari sisi tanaman dan pabrik yang lebih unggul dari yang lain,” katanya.

Saat ini PTPN X sudah mengembangkan e farming. Dengan program ini perusahaan bisa mendata petaninya dimana, luasnya berapa, kemajuannya seperti apa, semua termonitor dengan baik.

“Kita kembangkan sehingga bisa memetakan petani mana saja yang loyal, kurang loyal dan sama sekali tidak loyal. Petani yang loyal dijaga terus, yang kurang belajar dari yang loyal faktor apa saja yang membuat seperti itu. Sedang yang tidak loyal , tidak tanya apa alasannya kemudian memperbaiki pelayanan dengan mengacu pada yang loyal,” katanya.

Masalah yang dihadapi petani adalah mahalnya tenaga kerja. Hal itu oleh PTPN X disiasati dengan full mekanisasi dalam skala luas. Tahun ini ada 2.500 ha yang full mekanisasi. Konsekuensinya tata letak out kebun harus diubah.

Baca Juga:  Penyerapan CPO ke B30 Ditargetkan 15 Juta Ton

Saat ini PTPN X kondisi keuangan relatif baik, menghasilkan laba tetapi bukan dari bisnis gula melainkan dari anak perusahaan. Semuanya anak perusahaan mencetak laba yaitu pabrik etanol , edamame, rumah sakit dan pabrik karung. Semua kinerja anak perusahaan bagus sehingga menopang induknya.

Dengan kondisi seperti ini maka PTPN X oleh PTPN holding dijadikan koordinatoor bersama PTPN XI dan XII untuk membangun pabrik etanol, pabrik edamame, merger rumah sakit dan pabrik karung.