JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Harga biji kakao non fermentasi menunjukkan kenaikan tajam di beberapa sentra produksi kakao di Indonesia pada Bulan Maret 2024. Berikut laporan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), periode Meret 2024 berdasarkan harga tingkat produsen.
Di Kabupaten Aceh Tamiang (Aceh) harga biji kakao non fermentasi naik dari Rp 42.935 per kilogram (kg) pada Februari menjadi Rp 43.450/kg pada Maret 2024. Demikian juga di Serdang Berdagai (Sumatera Utara) dari Rp 55.000/kg pada Februari menjadi Rp 64.355/kg pada penjualan di Maret 2024.
Di Sumatera Barat harga biji kakao non fermentasi tingkat produsen juga naik. Di Kabupaten Dharmasrya tercatat penjualan pada Maret 2024 mencapai Rp 22.970/kg. Pada Februari kakao non permentasi dihargai Rp 22.517/kg. Kenaikan serupa juga berlaku di Kabupaten Kerinci (Jambi) dari Rp 42.000/kg (Februari) menjadi Rp 46.390/kg (Maret 2024).
Harga kakao non fermentasi di Kabupaten Empat Lawang (Sumatera Selatan) tercatat naik dari Rp 41.250/kg (Februari) menjadi Rp 46.000/kg untuk periode Maret 2024. Kenaikan tajam terjadi Kabupaten Lampung Utara (Lampung) dari Rp 26.870/kg pada Februari meroket menjadi Rp 63.387/kg periode Maret 2024. Demikian juga di Kabupetan Lampung Barat, Lampung Tengah, dan Kota Bandar Lampung.
Di Jawa Barat harga biji kakao non fermentasi merangkak naik. Di Kabupaten Ciamis, harga penjualan tercatat naik dari Rp 26.000/kg (Februari) ke Rp 30.000/kg (Maret). Demikian halnya di Kabupaten Pengandaran (Rp 40.000/kg), Kota Tasikmalaya (Rp 34.515/kg), dan Kota Banjar (Rp 43.387/kg).
Untuk di Jawa Tengah harga kakao non fermentasi juga naik seperti di Kabupaten Pati dari Rp 25.000/kg melompat naik menjadi Rp 32.000/kg untuk periode Maret 2024. Sementara di Kabupaten Cilacap turun sedikit dari Rp 42.100/kg menjadi Rp 42.000 pada Maret 2024.
Sedangkan di Kabupaten Bantul (DIY) harga biji kakao non fermentasi juga naik dari Rp 21.655/kg (Februari) menjadi Rp 32.000/kg (Maret). Sementara di Kabupaten Gunung Kidul (DIY) masih tetap Rp 20.000/kg.
Kenaikan harga biji kakao non fermentasi juga berlaku di Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dari Rp 45.690kg (Februari) menjadi Rp 46.419/kg untuk periode Maret 2024. Hal yang sama juga di Kabupaten Madiun dari Rp 47.665/kg (Februari) menjadi Rp 48.000/kg (Maret), dan Mojokerto (Rp 29.550/kg).
Di Kabupaten Jembrana (Bali) harga kakao non fermentasi di tingkat produsen tercatat naik tajam dari Rp 50.000/kg (Februari) menjadi Rp 75.000/kg (Maret). Demikian juga di Kabupaten Tabanan naik menjadi 56.957/kg, Badung (Rp 43.000/kg), dan Buleleng (Rp 48.800/kg). Sementara di Klunkung masih tetap Rp 24.000/kg.
Di Nusa Tenggara Barat harga biji kakao non fermentasi tercatat naik, seperti di Kabupaten Lombok Barat dari Rp 45.000/kg (Februari) menjadi Rp 46.420/kg periode Maret 2024. Hal yang sama di Kabupaten Lombok Timur Rp 47.000/kg, dan Lombok Utara yang naik tajam menjadi Rp 77.450/kg,
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur harga biji kakao non fermenasi juga naik tajam, seperti di Kabupaten Ngada dari Rp 45.000/kg (Februari) melompat Rp 80.000/kg pada Maret 2024. Di Kabupaten Ende dan Flores Timur juga ikut naik dari Rp 35.960/kg menjadi 65.419/kg pada penjualan Maret 2024.
Untuk harga biji kakao non fermentasi di Sulawesi Barat juga naik, seperti di Kabupaten Mamasa dari Rp 36.940/kg (Februari) menjadi Rp 50.195/kg (Maret), di Polewali Mandar naik menjadi Rp 99.420/kg, dan Mamuju Tengah Rp 76.850/kg.
Sementara di Kabupaten Buton (Sulawesi Tengah) harga kakao non fermentasi bergerak naik dari Rp 60.000/kg (Februari) menjadi Rp 76.580/kg dan di Kolaka (Rp 88/570/kg) pada Maret 2024.
Sedangkan di Sulawesi Selatan harga kakao non fermentasi juga ikut naik, seperti di Kabupaten Enrekang dari Rp 55.240/kg (Februari) menjadi Rp 66.4485/kg periode Maret 2024. Keniakan juga terjadi di Kabupaten Pinrang dari Rp 81.000/kg (Februari) menjadi Rp 89. 250/kg (Maret). Di Luwu Timur naik tajam dari Rp 70.250/kg (Februari) menjadi Rp 106.500/kg dan Wajo Rp 75.630/kg pada Maret 2024.