Jakarta, mediaperkebunan.id – Kementeraian Pertanian (Kementan) proaktif jaga produksi padi, setelah sebelumnya di Nganjuk kini Direktorat Perkebunan melakukan pompanisasi dan percepatan tanam di Trenggalek, Jawa Timur.
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Andi Nur Alam Syah menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya khusus Perluasa Areal Tanam (PAT).
“Sesuai arahan Menteri Pertanian agar seluruh jajarannya berperan aktif memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Salah satunya padi, menjadi simbol keberlanjutan pertanian dan keberlanjutan ekonomi. Untuk itu pentingnya kita bersama-sama jaga ketersediaan bahan pangan dengan tanam padi agar memperkuat struktur pertanian dan kehidupan masyarakat,” ujar Andi Nur.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia. Diketahui, luas panen padi di Jawa Timur terus meningkat.
“Pemerintah terus bergerak, lakukan langkah proaktif di beberapa wilayah termasuk Provinsi Jawa Timur dan terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan produksi padi nasional,” ujarnya.
Kemudian, Andi Nur mengatakan bahwa pompanisasi merupakan salah satu solusi strategis yang cepat dan tepat dalam menangani El Nino yang memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian.
“Saya minta Pak Kepala Dinas Pertanian Trenggalek bersama Tim Pusat Kementan untuk segera mendetailkan kebutuhan pompa. Cek sungai-sungai besar yang dapat kita pompa untuk dapat mengairi sawah tadah hujan, yang tadinya cuma satu kali tanam atau dua kali tanam tapi panen nya sekali karena ngga dapat air. Kedepan harus bisa dua atau tiga kali tanam dan juga bisa dua dan tiga kali panen,” harapnya.
Bersamaan dengan kegiatan pompanisasi, Kementan juga memberikan bantuan alsin untuk Kabupaten Trenggalek berupa 1 unit traktor roda empat, 44 unit pompa ukuran 3 inchi, dan 3 unit pompa ukuran 6 inchi yang telah disalurkan di Desa Bondorejo, Kec Pogalan dan Desa Wonoanti, Kec. Gendusari.
“Kami optimis sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di lahan-lahan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan beras nasional,” tambahnya.
Gerakan Percepatan Tanam (GERTAM) turut dilakukan Kementan pada hari yang sama di Fesa Karanganom Kecamatan Durenan di lahan keterbatasan air dengan IP 100, dan menggunakan benih padi Varietas Inpari 48, Inpari 49, dan Mantap sebanyak 0,5 ton.
Untuk mengatasi hal tersebut, para petani Desa Karanganom membuat sudetan aliran air dari sungai terdekat dan meminjam pompa air agar dapat melakukan tanam padi lebih dari sekali. Sebagai bantuan, benih juga telah diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan Desa Karanganom.
“Diharapkan dengan adanya bantuan pompa dan benih ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan khususnya pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dan penanggulangan kemiskinan khususnya di Kabupaten Trenggalek. Untuk itu petani harus aktif dalam mendorong indeks pertanaman agar dapat meningkatkan produksi padi dan berkontribusi secara nasional,” harapnya.