2nd T-POMI
2016, 3 Februari
Share berita:

Negara produsen karet akan memangkas volume ekspor agar harga tidak semakin anjlok. Harga karet saat ini hanya 1,07 dolar AS per kilogram untuk pengapalan Februari 2016. Pembatasan ekpor menjadi salah satu agenda pertemuan ITRC (International Tripartite Rubber Council) yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand di Bangkok, Thailand.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, pengurangan volume ekspor bertujuan untuk menekan agar harga karet tidak semakin anjlok. Eksportir berharap ada kesepakatan yang dapat mendorong harga yang sangat rendah menjadi lebih tinggi.

Edy menturkan, terakhir ITRC menyepakati pengurangan volume ekspor pada Oktober 2012 selama enam bulan hingga Maret 2013. Hasilnya harga karet bisa terdongkrak hingga mencapai 3,03 dolar AS per kg dari sebelumnya turun hingga 2,6 dolar AS per kg.

Sebenarnya, pengurangan ekspor sudah lama direncanakan negara produsen. Hanya saja rencana itu tertunda karena dikhawatirkan malah menyulitkan industri dan petani. Namun saat ini kondisi perekonomian mulai ada perbaikan, khususnya di Tiongkok dan Amerika Serikat. ā€œDiharapkan permintaan (karet) naik sehingga bisa menahan volume ekspor,” tukas Edy. (YR)

Baca Juga:  Produksi Teh Dunia Terus Naik