JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Produksi teh dunia akan terus naik. Pada 2021, produksi teh dunia pada 2021 diprediksi naik hingga mencapai 7 juta ton. Hal ini berakibat bayang-bayang over supply teh dunia akan terus terjadi, sehingga perlu diantisipasi industri teh Indonesia.
Demikian dikatakan Ketua Umum Asosiasi Teh Indonesia (ATI) Dede Kusdiman dalam Sarasehan Teh Nasional secara virtual, Rabu (16/6). “Diprediksi produksi teh dunia dapat mencapai 7 juta ton tahun 2021 ini jika semua kondisi pertumbuhan mendukung,” tandasnya.
Dede menyebutkan, data International Tea Commite (ITC) 2020 menunjukkan, produksi teh dunia dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Produksi teh dunia tahun 2017, 2018, dan 2019 berturut turut naik dari 5,7 juta ton, 5,9 juta ton dan 6,1 juta ton.
“Kenaikan produksi teh dunia ini mengakibatkan bayang-bayang over supply teh dunia akan terus terjadi, sehingga perlu ada upaya untuk mengantisipasi,” ungkap Dede.
Dede mengatakan, antisipasi naiknya produksi dapat dilakukan antara lain meningkatkan konsumsi teh per kapita di negara produsen dan negara yang padat populasinya. Selain itu meningkatkan ekspor ke negara tradisional tujuan ekspor dan membuka pasar baru ke negara-negara maju yang merupakan tujuan ekspor.
Menurut Dede, para pelaku pasar teh harus terus melakukan penajaman strategi pemasaran teh di era pandemik Covid 19 dan new normal ini. Bagaimana strategi pemasaran teh yang dipasarkan dalam bentuk bulky dan kemasan kecil serta retail baik di pasar domestik maupun internasional. (YR)