2019, 30 Oktober
Share berita:

Jakarta, perkebunannews.com – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mendatangi Badan Pusat Statistik (BPS) guna melakukan mensinkronkan data pertanian. Hal ini dilakukan sejalan dengan program Mentan dalam 100 hari pertama untuk melakukan pembenahan data pertanian.

“BPS dan Kementan harus saling menunjang untuk menemukan data yang akurat. Karena dengan akurasi, semua kegiatan dan program bisa berjalan dengan baik. Karena itu mulai hari ini saya yakin penyusunan data rampung dalam waktu yang cepat,” ujar Syahrul.

Bahkan, Syahrul mengakui dengan mesinkronkan data BPS merespon positif dan memberikan dukungan sepenuhnya agar data bisa kita sesuaikan. Intinya data pertanian mengikuti BPS.

Meski demikian, harus diakui bahwa masih ada beberapa data yang masuk kategori data merah, dimana sebagian lahan yang ada perlu dilakukan penghitungan ulang.

“Memang ada data hijau yang sudah beres, kemudian ada kuning yang masih perlu dipantau dan ada data merah yang memang kita harus turun lagi ke lapangan. Tapi saya yakin datanya akan segera selesai,” terang Syahrul.

Atas dasar itulah, menurut Syahrul, kedepan pengambilan data bisa menggunakan metode kerangka semple area (KSA) atau metode ubinan untuk memprediksi berapa banyak hasil produksi yang dihasilkan.

“Misalnya dengan ukuran penyusunan definisi sawah. Kan sawah itu kalaupun ditanami tembakau namanya masih tetap sawah. Itu namanya definisi yang harus dilakukan penyesuaian,” usul Syahrul.

Lebih dari itu, Syahrul mengakui jika pihaknya juga akan mendatangi Kementerian Administrasi Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) untuk berkoordinasi mengenai area lahan.

“Kita mau duduk bareng dan membicarakan apa metodelogi yang mereka pakai dalam melihat lahan baku sawah dan seperti apa,” ungkap Syahrul.

Baca Juga:  Perlu Otoritas Tunggal Tangani Tata Ruang

Ditempat yang sama, Kepala BPS, Suhariyanto menyambut baik kedatangan Syahrul yang ingin bersinergi memperbaiki data secara bersama-sama. perbaikan ini akan dimulai dengan pemetaan area baku kahan bersama 6 lembaga pemerintah lain.

“Ini langkah bagus untuk menyatukan kekuatan bersama-sama dalam menyelesaikan data. Kita juga akan bekerja sama dengan 6 lembaga pemerintah untuk menghitung peta-peta berwarna merah. Intinya kita menyatukan kekuatan dan saling mengisi,”pungkas Suhariyanto. YIN