2nd T-POMI
2022, 8 Juli
Share berita:

MEDAN, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) minta dinas terkait di daerah untuk cepat merespon semua permasalahan komoditi perkebunan, khususnya kelapa sawit, yang terjadi di masyarakat sehingga dapat diselesaikan cepat.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Andi Nur Alam Syah, pada Rapat Koordinasi terkait hasil monitoring harga tandan buah segar (TBS) di Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Kamis (7/7).

“Memang aneh juga produksi (TBS) surplus terus minyak goreng kita langka. Ini yang menjadi sumber permasalan. Ini harus diselesaikan,” tukas Andi Nur.

Lebih lanjut Andi Nur mengatakan, pemerintah tidak ingin semangat petani menurun hanya persoalan harga TBS saat ini.

Andi Nur menuturkan, Sulawesi Selatan sebagai penghasil cengkeh pernah terjadi harga cengkeh turun. Cuma ada satu petani membakar dan memotong cengkehnya, petani lain ikut-ikutan. “Apakah sawit jadi juga seperti itu?,” tandasnya.

Untuk itu, Andi Nur meminta agar semua dinas terkait untuk cepat merespon berita negatif menyangkut kelapa sawit. “Tidak ada yang mau sawit kita hancur,” tukasnya.

Menurut Andi Nur, persepsi publik yang negatif harus diredam. Untuk itu dinas yang membidangi perkebunan agar merespon turun ke lapangan melihatnya apa yang sebetulnya terjadi.

Turut hadir Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Hedratmo Bagus Hudoro, Plt Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Baginda Siagian, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Agus Hartono, Kepala Disbun Sumut Lies Handayani dan Kepala Dinas se-Sumut. (YR)

Baca Juga:  EKSPOR KARET MASIH ANJLOK DAMPAK DARI LA NINA