2nd T-POMI
2023, 4 Oktober
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Program biodiesel yang tahun ini sudah mencapai B40 , didapat dari pabrik BBN  milik group-grop besar perusahaan perkebunan kelapa sawit sehingga terintegrasi dengan PKS. Industri BBN ini  sudah berkembang dan matang dengan kapasitas produksi tahun 2023 19 juta Kl, sedang kebutuhan  13,15 Kl. Edi Wibowo, Direktur Bioenergi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kemen ESDM, menyatakan hal ini.

Karena itu untuk program bensin sawit, konsepnya  adalah koperasi petani sawit mengolah TBS anggotanya jadi IVO dan limbah-limbahnya dikembalikan lagi ke kebun untuk menjaga kesuburan tanah.  IVO diolah di pabrik kerjasama koperasi petani sawit dengan BUMD menjadi minyak makan sehat (60%) dan MIVO 40% biohidrokarbon sebagai bensin sawit.

Upaya Kemen ESDM mendukung bensin sawit adalah dengan menyusun spesifikasij teknis bensin sawit; menyiapkan regulasi terkait pemanfaatan bensin sawit (tata kelola, tata niaga, HIP, insentif); memfasilitasi dan koordinasi antar stakeholder termasuk fasilitas terkait off taker produk IVO ke PT Pertamina, sarana dan prasarana.

Petani berpeluang menjadi pemasok bahan baku BBN dengan kepemilikan lahan sampai 6,6 juta ha (40% dari luas lahan sawit nasional); ketersediaan feed stock yang melimpah dan teknologi; kebutuhan bahan bakar untuk sektor transportasi yang semakin meningkat; trend global untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan; berbasis kemitraan dengan koperasi untuk menghasilkan IVO membuat peningkatan pendapatan petani.

Tantangannya adalah legalitas lahan; keberlanjutan pasokan, kestabilan harga, belum memenuhi standar industri (mutu, jumlah dan waktu); letak lahan yang tersebar dan produktivitas rendah; pengelolaan kelembagaan belum profesional sehingga perlu pendampingan untuk peningkatan kapasitas; memerlukan fasilitas pendanaan dengan bunga ringan dan jangka waktu panjang.

Baca Juga:  MESKIPUN HARGA TBS NAIK, PETANI TETAP PERLU LAKUKAN EFISIENSI

“Tidak seperti bioenergi lainnya yang wewenangnya dari hulu sampai hilir ada pada Kemen ESDM, untuk bahan bakar nabati  ini wewenang kami hanya dari pabrik BBN (Bahan Bakar Nabatii) sampai pemanfaatannya oleh Pertamina. Sedang pasokan bahan baku mulai dari TBS sampai jadi CPO wewenangnya ada di Kementan. Kami tidak bisa mengatur supaya petani menjadi pemasok TBS pada PKS yang CPOnya dibeli pabrik BBN,” kata Edi.

Tahun 2022 produksi CPO 51,7 juta ton diekspor 30,8 juta ton (60%) dan konsumsi lokal 20,9 juta ton (40%). Di dalam negeri digunakan untuk industri pangan 9,9 juta ton (47%), biodiesel 8,8 juta ton (43%) dan oleokimia 2,1 juta ton (10%).

Pemanfaatan sawit untuk energi dilakukan dengan memperhatikan kesetimbangan pemanfaatan CPO nasional dengan mempertimbangkan sawit merupakan penghasil devisa tertinggi bagi negara, pungutan ekspor CPO dan turunannya mendukung insentif pemanfaatan CPO menjadi energi; pemenuhan terhadap aspek-aspek perlindungan lingkungan dan keberlanjutan.

Biodiesel menjadi salah satu upaya untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebagaimana tercantum dalam NDC; andalan dalam mencapai target 23% EBT dalam bauran energi nasional; bagian penting dalam transisi energi Indonesia dalam mencapai emisi 0.

Tahun 2022 biodiesel menghemat devisa Rp122,6 triliun, peningkatan nilai tambah CPO Rp13,1 triliun, penyerapan tenaga kerja 1,322 juta orang, pengurangan emisi gas rumah kaca 27,8 juta ton CO2 equivalen.