BANDUNG mediaperkebunan.id – Sebanyak 15 pelaku sawit meraih Medbun Award 2024 atas prestasi dan kontribusinya dalam industri kelapa sawit dari Media Perkebunan.
Dari beberapa nominasi pemenang Medbun Award 2024 adalah :
Kategori Inovasi Teknologi: PT Riset Perkebunan Nusantara dan PT Plantation Key Tecnology
Kategori SDM (Pelatihan Petani Sawit) : PT Musim Mas dan PT Asian Agri
Kategori Sustainability : PT Musim Mas, PT Bumitama Gunajaya Agro dan PTPN IV/Palm.co
Kategori Corporate Social Responbility : PT Musim Mas, PT Bumitama Gunajaya Agro, PT Asian Agri (bidang kewirausahaan) dan PT Sampoerna Agro (bidang ekonomi)
Media Perkebunan juga memberikan apresiasi kepada organisasi yaitu GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sebagai organisasi yang memperjuangkan keberlanjutan sawit Indonesia; SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit) sebagai organisasi petani yang bekerja nyata melatih petani sawit mandiri; Koperasi Produsen Sadar Sejahtera , Lubuk Linggau sebagai koperasi yang konsisten dalam mempertahankan kemitraan sawit.

Apresiasi Individu diberikan kepada Sumarjono Saragih atas inisiatif kampanye positif dalam kerja layak pada industri sawit; Dadang Gusyana sebagai pelopor training ganoderma; M.Ichsan sebagai pelopor training pabrik kelapa sawit; Henny Hendarjanti sebagai Srikandi Pemerhati Sawit Berkelanjutan.
Penghargaan Medbun Award 2024 diberikan dalam rangka ulang tahun Media Perkebunan ke-27, Kamis (18/7/2024).
“Medbun Award 2024 sebagai wujud apresiasi berupa penghargaan yang diberikan kepada insan perkebunan Indonesia yang berperan aktif membangun ekonomi berkelanjutan di bidang perkelapasawitan,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Koordinator Organisasi Kepegawaian, Hukum, dan Humas Hadi S. Dafenta.
Andi Nur berharap, adanya ajang penghargaan ini dapat memotivasi, mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasikan, memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional.
Andi menjelaskan, komoditas kelapa sawit berkontribusi cukup besar sebagai sumber devisa ditengah Fenomena El Nino. Saat ini, kelapa sawit masih bertahan sebagai penyumbang devisa negara dari sektor pertanian khususnya perkebunan.
Menurut Andi Nur, peran industri kelapa sawit terhadap perekonomian nasional hingga saat ini terbukti tidak tergantikan.
Hal ini, lanjut Andi Nur, dapat terlihat dari berbagai aspek diantaranya industri sawit sudah menyerap tenaga kerja dan telah menciptakan kemandirian energi menggantikan bahan bakar fosil melalui biodiesel dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta memberikan nilai tambah melalui peningkatan daya saing maupun optimalisasi pengelolaan sumber daya alam,” jelasnya.
Ketua Dewan Juri Medbun Award Karyudi mengatakan, pada ulang tahunnya ke-27 Media Perkebunan memberikan penghargaan pada para pelaku industri sawit. Agar bisa menjadi motivasi untuk mendorong perkebunan Indonesia semakin maju dan dapat mensejahterakan masyarakat luas.
“Kami sebagai Dewan Juri telah menilai dan memilih baik korporasi individu maupun asosiasi. Dan inilah hasilnya,” kata Karyudi.
Anggota Dewan Pembina Media Perkebunan, Agus Pakpahan menambahkan, media perkebunan sudah demikian maju terutama dalam memberikan penghargaan kepada pelaku industri perkebunan.
“Namun hal itu harus kita pertanggung jawabkan, apakah pilihan tersebut sudah tepat. Penghargaan harus bisa kita pertanggung jawabkan kepada masyarakat, apakah mereka layak untuk mendapatkannya,” ujar Agus Pakpahan.
Menurut Agus Pakpahan, dalam ilmu numerology dikenal rumus phitagoras yang merupakan bagian dari Mathematika. Angka 27 terkait umurnya Media Perkebunan, jika ditambahkan menjado 9, artinya angka tertinggi atau perfect number.
Namun, Agus mengingatkan, jika tidak hati-hati akan kembali jatuh. Karena setelah angka 9 kembali lagi menjadi nol. Atau kehancuran. Untuk ini harus menjadi cambuk untuk menjadi yang terbaik
Achmad Manggabarani, Dewan Pembina Media Perkebunan menyatakan majalah Media Perkebunan berdiri tahun 1997 , dibiayai APBN , dikelola oleh Ditjen Perkebunan dan menjadi suara Ditjenbun. Seiring berjalan waktu kalau dibiayai APBN terus maka tidak berkembang.
“Saya memutuskan untuk mandiri. Pengelolaan saya serahkan pada Hendra J Purba. Saya bersyukur ternyata keputusan saya tepat. Sekarang Media Perkebunan berkembang pesat jauh melebihi bayangan saya. Buktinya acara 2nd TPOMI 2024 besar, banyak peserta dan exhibitor,” katanya.
