Memiliki pohon kelapa dalam berbatang pendek yang mampu berpoduksi buah tinggi menjadi dambaan petani. Karena varietas kelapa dalam yang ada selama ini berbatang tinggi. Apalagi jika usia tanaman sudah mencapai di atas 50 tahun. Akibatnya petani mengalami kesulitan dalam memanen buahnya.
Namun kini petani kelapa tak perlu khawatir. Balai Penelitian Tanaman Palma, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementerian Pertanian yang bekerjasama Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Morotai, telah berhasil mengembangkan varietas tanaman kelapa dalam berbatang pendek yang mampu memproduksi buah yang tinggi. Varietas kelapa dalam itu dinamakan kelapa Bido dari Morotai.
Kelapa Bido merupakan varietas kelapa super unggul. Karena kelapa Bido memiliki karakteristik cepat berbuah, produksi buah banyak yang menghasilkan kopra dan minyak yang tinggi serta mampu memproduksi nira tinggi. Istimewanya lagi, kelapa dalam dari Morotai ini berbatang pendek, sehingga petani mudah dalam memanen.
Kelapa Bido ditemukan seorang nelayan bernama Bosu Labaka pada 1940-an. Pada saat itu awalnya Bosu (almarhum) yang tengah memancing ikan itu menemukan sebuah kecambah kelapa yang mengapung di laut. Kecambah kelapa itu telah pecah bagian buahnya. Meski begitu, Bosu tetap mengambil dan membawa kecambah kelapa itu ke kampungnya, Desa Bido. Hal ini karena kelapa itu memiliki ukuran buah yang besar.
Bosu kemudian menanam kecambah kelapa di halaman rumahnya. Setelah kecambah itu tumbuh dan berkembang ternyata pohon kelapa tersebut sangat cepat berbuah dan menghasilkan buah banyak dengan ukuran buah cukup besar.
Kelapa Bido memiliki ukuran buah yang tergolong besar dengan lingkar buar sekitar 60 – 70 centimenter (cm). Berdasarkan data karakteristik morfologi batang kelapa Bido memiliki pertumbuhan jarak antar daun yang sangat rapat yakni sekitar 50 cm. Sehingga salah satu ciri karakter spesifik utama kelapa Bido adalah jarak antar bekas pelapah daun yang sangat rapat yakni sekitar 2 -3 cm.
Dari segi produksi, kelapa Bido memiliki potensi kopra per butir sekitar 320 gram dengan kadar minyak 58,34 persen. Jika ditanam jarak tanam 9 m x 9 m segi empat atau 123 pohon/Ha, maka potensi produksi kelapa Bido mencapai 4 ton kopra/Ha/tahun. Rata-rata jumlah buah per tandan sebesar 9,47 butir. Sedangkan jumlah buah per pohon mencapai 133 butir/pohon.
Sebagai minum segar, kelapa muda Bido sangat sesuai untuk dimanfaatkan. Karena volume air kelapa cukup banyak dengan rata-rata kandungan sekitar 700 – 1.200 mili liter. Kandungan pH kelapa Bido umumnya lebih tinggi dari kelapa lokal lainya yakni rata-rata 5,5 – 7. Untuk rasa, kelapa Bido terasa agak manis. Kelapa ini termasuk agak tahan terhadap hama penyakit. (YR)