2nd T-POMI
2019, 17 September
Share berita:

Produktivitas rendah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi industri sawit nasional. Penyebabnya adalah benih illegitim, teknik budidaya yang buruk dan lahan yang kurag sesuai. “Bagi kebun yang menggunakan benih illegitim hanya satu solusi, ganti tanamannya dengan benih legal dari sumber benih yang sudah ditetapkan Kementan,” kata Yohanes Samosir, Breeder PT Tunggal Yunus, Asian Agri Group.

Pasar benih palsu ini diperkirakan 25% dari total penggunaan benih nasional, hampir seluruhnya menyasar petani dan perusahaan kecil. Hal ini juga menjadi penyebab peremajaan sawit rakyat ditargetkan 2,4 juta ha sampai tahun 2020. Benih palsu ini juga mengancam petani pemula dan petani yang memperluas kebunnya.

Petani yang menggunakan benih palsu pasti pohonnya lambat berbuah, habitus tanamannya beragam, potensi produksinya rendah, cangkang tebal karena dura, rendemen rendah, pabrik tidak suka, payback period lama dan harga jual kebun rendah. Petani yang menggunakan benih ini relatif kurang merawat tanamannya.

Hasil survei PPKS menunjukkan 37% petani menggunakan benih palsu karena ditipu, 20% tidak tahu cara membeli di sumber benih yang resmi, 14 % karena harganya lebih murah, 12% merasa syarat pembelian rumit, 10% tidak tahu harus membeli benih di mana dan 4% produsen jauh dan tidak mengerti. Sedang studi di Kalbar menujukkan 57% karena murah, 23% kualitas padahal mereka tidak mengerti dan 20% mudah diperoleh.

Saat ini peredaran benih palsu bukan hanya dijajakan keliling ke kebun tetapi dijual juga di toko-toko online terkemuka. Salah satunya di Buka Lapak ada yang menjual benih dengan mengaku Topaz harga Rp450.000 jumlah 200 butir. Padahal Topaz Tunggal Yunus 200 butir harganya Rp1,9 juta.

Baca Juga:  PSR, Pondasi Baru Pembangunan Sawit Rakyat

“Jangan terjebak dengan harga murah. Selisih biaya benih antara Topaz asli dengan Topaz-topazan Rp1.450.000. Biaya ini bisa langsung ditutup dari penjualan 1 ton TBS saja. Padahal pada TM 1 produksi Topaz mencapai 15-23 ton TBS. Panen pertama saja biaya pembelian benih sudah bisa tertutupi,” kata Samosir.

Bagi kebun Asian Agri penggunaan bahan tanaman merupakan keputusan penting pertama kalau membuka kebun, kemudian pembibitan merupakan dasar dari perkebunan. Karena itu perusahaan tidak segan-segan membongkar kembali kalau ada kesalahan di pembibitan.

Benih Topaz sudah teruji pada pengujian lapangan di berbagai lokasi yang dilaksanakan tenaga ahli, luas kebun pengujiannya saja 1.700 ha. Juga sudah terbukti secara komersial di berbagai lokasi baik oleh perusahaan perkebunan maupun petani.