2nd T-POMI
2024, 21 Maret
Share berita:

Bogor, mediaperkebunan.id – Integrasi sawit sapi bisa dilaksanakan oleh perusahaan perkebunan dengan mekanisme Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM). Kendala FPKM adalah ketersediaan lahan dan salah satu upaya mengatasinya adalah integrasi sawit sapi. Togu R Saragih, Ketua Kelompok Budidaya , Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma (Salma) menyatakan hal ini pada Rakornas Pengembangan Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (SISKA), Kamis 21/3.Di lapangan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan sudah ada yang melaksanakannya.

Bila perusahaan sawit memilih pola ini dalam FPKM maka tugasnya memberi pendampingan, pendanaan baik hibah maupun kredit dan menampung hasil.Pekebun mitra terikat untuk menjual TBS dan sapi pada perusahaan. Harus ada pendampingan dari pemerintah. Kemitraan berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata yaitu ada kesepakatan antara perusahaan dan pekebun.

Kesepakatan itu harus saling menguntungkan, seimbang sebagai mitra antara perusahaan dan pekebun. Manfaat integrasi sawit sapi bagi perusahaan perkebunan dan pekebun adalah efisiensi biaya dalam penggunaan pupuk dan herbisida. Sedang bagi usaha peternakan sapi adalah input pakan murah.

Dengan integrasi sawit sapi maka dari kebun dihasilkan tbs, sapi bakalan, sapi potong, pupuk organik.Beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit saat ini masih menolak integrasi sapi sawit karena isu ikut menyebarkan penyakit ganoderma yang mematikan pokok kelapa sawit.

Harus ada kajian ilmiah tentang ini sehingga perusahaan tidak ragu lagi.Dari luasan kelapa sawit yang saat ini sudah melaksanakan integrasi sawit sapi di Kalimantan dan Riau. Kondisi ini bisa tumbuh kalau ada itikad baik perusahaan perkebunan.

Aziz Hidayat, Ketua Bidang Perkebunan GAPKI menyatakan pihaknya sangat mendukung program ini. Gapki Kalsel, Kaltim, Kalbar dan Riau sudah melakukan integrasi sawit sapi. Aziz minta ketersediaan tenaga pendamping karena perusahaan perkebunan dan pekebun tidak punya ahli peternakan.

Baca Juga:  Itjen Kementan Dorong Perbaikan Tata Kelola Benih Tebu

Kekuatiran mengenai akan menyebarkan Ganoderma perlu ada referensi dari hasil penelitian yang akan meyakinkan perusahaan. Dan yang tidak kalah penting siapa yang akan membeli sapi setelah integrasi sawit sapi ini berkembang.

“Kami punya pengalaman mendukung tumpang sari jagung di kebun kelapa sawit seluas 1 juta ha yang merupakan program pemerintah. Setelah panen banyak jagung yang tidak terserap pasar karena tidak ada pembeli. Saya usulkan ada closeloop mode dimana perusahaan peternakan besar menjadi pembeli,” katanya.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang melaksanakan FPKM integrasi sawit sapi , setelah dilaksanakan maka harus ada surat keterangan dari Dirjenbun bahwa FPKM sudah dilaksanakan dengan integrasi sawit sapi dengan nilai sekian.