Bogor, Mediaperkebunan.id – Pada tahun 2019 kebun sawit PSR, BUMN, PNS yang telah mengimplementasikan SISKA (Sistim Integrasi Sawit Sapi) 132.000 ha, tersebar di 15 provinsi dengan populasi sapi yang dikembangkan 66.000 ekor. Sayangnya dari 2511 perusahaan perkebunan hanya 12 perusahaan yang melakukannya. Deciyanto Soetopo dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset Inovasi Nasional menyatakan hal ini pada Rakornas Gapensiska,
SISKA dapat dilakukan ekstensif yaitu sapi dilepas bebas dikebun dan rotasi ke beberapa afdeling; semi ekstensif dikandangkan dan dilepas, intensif sepenuhnya dikandangkan. Beberapa kendala adopsi adalah isu produktivitas, penyakit Ganoderma, pemadatan tanah dan sapi sebagai hama. Isu lainnya adalah modal, manajemen, sosial, lingkungan dan harga.
Hasil riset kerjasama iAARD-ACIAR menunjukkan produktivitas TBS pada lahan yang tidak terserang ganoderma tanpa integrasi dengan sapi adalah 11,96 ton/ha/tahun, ektensif 20,27 ton, semi ekstensif 25,27 ton dan intesif 33,86 ton. Sedang pada lahan yang terkena serangan Ganoderma non integrasi 12,48 ton, ekstensif 17,51 ton, semi ekstensif 23,32 ton dan intensif 33,71 ton.
Ganoderma pada sampel tanah pijakan tidak ada, kuku sapi tidak ada, kotoran tidak ada, serangga penyerbuk tidak ada, akar ada. “Kuncinya bukan pada sapi tetapi populasi mikroorganisme. Tanaman terserang pada ekstensif, semi ekstensif dan insentif semua populasinya mikroorganismenya rendah, sedang tanaman sehat pada ekstensif dan semi ekstensif sedang, pada intensif tinggi,” katanya.
Kepadatan tanah pada integrasi 0-20 cm <1,8 Mpa. Tidak ada indikasi kepadatan tanah sebesar ini mempengaruhi produktivitas.
Mitos yang berkembang adalah sapi merusak kebun sawit karena menjadi hama dan memadatkan lahan; sapi mempercepat penyebaran penyakit melalui kotoran ; jilatan sapi menyebabkan sawit sakit. Fakta benar sapi menjadi hama kalau pelaksanaanya yang ekstensif dan semi intensif pada tanaman muda dengan tinggi < 5 m; sedang intensif aman untuk semua umur sawit; SISKA secara nyata meningkatkan produktivitas sawit; penyebaran Ganoderma adalah lewat akar bukan sapi; tidak ada kaitan antara tanaman yang sakit dan jilatan sapi.
Saran supaya tidak terkena ganoderma adalah manajemen yang biak agar SISKA berjalan optimal; mikroorganisme antagonis perlu dihadirkan pada setiap stadia tanaman;n baik melaksanakan SISKA atau tidak, gunakan varietas unggul tahan /toleran Ganoderma dan eradikasi bila ada tanaman yang terkena.