2nd T-POMI
2017, 13 September
Share berita:

Inovasi teknologi terkait kelapa yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanianan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kelapa milik petani dan stake holder lainnya. Dalam rangka meningkatkan produktivitas kelapa , mulai tahun 2017 Balitbangtan akan memproduksi benih sumber untuk membangun kebun induk di daerah sentra utama yang nantinya akan diberikan gratis pada petani.

“Semoga dukungan Kementerian Pertanian melalui program perbenihan akan dapat mengembalikan kejayaan kelapa di Indonesia,” kata Fadjry Djufry, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Kepala Balai Penelitian Palma, Ismail Maskromo menyatakan , Balit Palma sudah menyiapkan bahan tanaman unggul kelapa yang sudah dilepas terdiri dari 20 varietas kelapa Dalam, 7 varietas kelapa Genjah dan 5 varietas kelapa Hibrida. Semua varietas ini bisa digunakan untuk mendukung peremajaan,rehabilitasi dan perluasan.

Varietas unggul kelapa dalam nasional yang sudah dilepas adalah kelapa Dalam Mapanget dengan produksi kopra 3,3 ton/ha/tahun:Tenga, Bali dan Sawarna dengan produksi 3 ton kopra/ha/tahun; dan Palu dengan produksi 2,8 ton kopra/ha/tahun. Di setiap provinsi sentra produksi kelapa Dalam, bila ada populasi bagus dan spesifik, terutama bila produksinya tinggi maka Balitpalma bekerjasama dengan pemda merekomendasikan sebagai kelapa dalam unggul lokal.

“Kalau sudah dilepas bisa digunakan untuk pengembangan di seluruh Indonesia. Tetapi karena volume benih kelapa ini besar sehingga biaya antar pulau tinggi, maka lebih banyak digunakan di daerah setempat. Varietas unggul lokal ini juga berpotensi disebarkan ke berbagai sentra produksi kelapa. Contohnya dari Gorontalo kelapa Dalam Monowahu, Panua dan Kramat; NTT Adonara; Yogyakarta Bojong Bulat dan Sulteng Buol ST,” katanya.

Varietas unggul kelapa genjah nasional yang sudah dilepas karateristiknya adalah cepat berbuah dan pertambahan tinggi lambat. Sebelumnya banyak digunakan untuk produksi kelapa muda, sekarang diambil niranya untuk pembuatan gula kelapa.

Baca Juga:  SDM: Biang Tawa dan Tangis Juragan Sawit

Kelapa Genjah unggul yang sudah dilepas adalah kelapa genjah Kuning Nias, Kuning Bali, Salak dan Raja. Karateristiknya mulai berbunga /berbuah umur 2-3 tahun dan sangat potensial untuk nira.

Kelapa genjah juga ada yang dagingnya kopyor. Presentasi buah kopyor pertandan yang dihasilkan pohon kopyor dengan perbanyakan alami untuk kelapa dalam adalah 10-20% sedang genjah 30-40%. . Dengan teknologi perbanyakan kultur embrio potensi berbuah kopyornya jadi 100%.

Sedang kelapa hibrida pemuliaan Balitpalma direlease tahun 1984 yaitu KHINA (Kelapa Hibrida Indonesia) 1 yang merupakan hasil persilangan kelapa genjah Kuning Nias dengan kelapa dalam Tenga; KHINA 2 kelapa genjah Kuning Nias dengan kelapa dalam Bali dan KHINA 3 kelapa genjah Kuning Nias dengan kelapa dalam Palu. Karateristiknya adalah mulai berbunga umur 3-3,5 tahun, produksi kopra diatas 3 ton/ha/tahun dan berpotensi produksi untuk nira.