2024, 8 Mei
Share berita:

Yogyakarta, Mediaperkebunan.id – Sebagai negara produsen minyak nabati terbesar, Indonesia mengalami peningkatan pasar CPO ataupun permintaan produk olahan turunan lainnya. Namun disamping hal itu, ditemukan juga upaya-upaya untuk memunculkan kampanye negatif terhadap perkebunan kelapa sawit. Mulai dari tudingan yang tidak mendasar hingga seakan-akan ingin mendoktrinisasi masyarakat luas untuk menyalahkan perkebunan kelapa sawit sebagai biang keladi terhadap permasalahan yang muncul, seperti kerusakan lingkungan, perubahan iklim, kebanjiran, dan hingga gagalnya mensejahterakan rakyat Indonesia. 

Latar belakang permasalahan inilah yang menjadi salah satu urgensi bagi kami untuk membentuk suatu wadah yang dapat menyatukan anakanak muda yang memiliki kepedulian terhadap perkebunan di Indonesia. Wadah ini kami beri nama ASOSIASI PLANTERS MUDA INDONESIA yang secara resmi berdiri pada 17 Januari 2023 berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai bentuk komitmen, Asosiasi Planters Muda Indonesia juga telah resmi mendaftarkan dibadan hukum pada Juni 2023 lalu. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Muhammad Nur Fadillah selaku Founder dan Ketua Umum Asosiasi Planters Muda Indonesia.

“Asosiasi Planters Muda Indonesia ini dibentuk oleh anak muda dan diperuntukkan juga untuk anak muda. Kita sebagai generasi penerus bangsa mempunyai tanggungjawab akan peran serta dalam proses pengawalan pengembangan perkebunan di Indonesia. Dengan memberikan informasi-informasi edukatif kepada masyarakat luas terhadap kontribusi perkebunan kelapa sawit”, ungkap Muhammad Nur Fadillah. 

Belakangan ini diketahui bahwa pendiri Asosiasi Planters Muda Indonesia merupakan mahasiswa yang secara langsung memperoleh manfaat Beasiswa Sawit. Diantaranya adalah Muhammad Nur Fadillah (Founder), Sabilal Hidayat Siregar (Co-Founder), Dai Maulana (Co-Founder), Reyfanza Fito Rinaldi (Co-Founder), dan Jason Samuel Wattimena (CoFounder). Kemudian Asosiasi Planters Muda Indonesia juga mempunyai puluhan pengurus yang berasal dari berbagai daerah. 

Baca Juga:  Strategi LSM Samadengan Strategi Penjajah

Asosiasi Planters Muda Indonesia mempunyai arah gerak yang ditempuh seperti pendidikan, inovasi dan pengembangan, serta sosial. Pada bidang pendidikan akan berupaya untuk berkomunikasi dengan stakeholder terkait dengan memastikan bahwa kelapa sawit mampu mencerdaskan anak-anak bangsa. Kemudian berupaya juga dalam memberikan advokasi dan kajian kepada masyarakat luas terhadap isu-isu kelapa sawit yang sedang berkembang. Inovasi dan Pengembangan, berupaya menjadi jembatan dan fasilitator anak-anak muda dalam mengembangkan potensi ide gagasan yang dapat memberikan solusi efektif terhadap pengembangan perkebunan di Indonesia. Pada sosial berupaya melakukan kampanye positif untuk meningkatkan citra positif perkebunan kelapa sawit dengan gerakan intelektual dan gerakan kerakyatan.

Sehingga dengan arah gerak diatas, akan mampu untuk merealisasikan Visi Misi Asosiasi Planters Muda Indonesia sebagai berikut: 

VISI

“Bersama AKSI (Aktif, Kolaboratif, Sistematis, Inisiatif) menjadi Asosiasi yang Inklusif, Terstruktur, dan Berintegritas Tinggi Guna Mewujudkan Perkebunan Indonesia yang Lebih Inovatif dan Mampu Menjawab Tantangan Zaman” 

MISI 

1. Berkolaborasi dengan lembaga lainnya yang terpercaya dalam upaya pengembangan SDM di sektor perkebunan. 

2. Bersikap aktif dan responsive terhadap perkembangan inovasi dan teknologi dalam sektor perkebunan. 

3. Aktif dan inovatif dalam membangun citra sektor perkebunan Indonesia yang inklusif dan konstruktif. 

4. Mengawal dan menginisiasi peran perkebunan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Melalui arah gerak dan visi misi tersebut, Asosiasi Planters Muda Indonesia diyakini akan mampu untuk menjawab permasalahanpermasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh Perkebunan. Hal itu dipertegas oleh Muhammad Nur Fadillah dalam konklusi release ini yang menyatakan bahwa anak muda harus bersatu untuk bisa mengawal perkebunan Indonesia.

“Saya mengajak seluruh anak muda untuk terus berperan serta dalam mengawal perkebunan di Indonesia. Jangan beri celah sedikit pun kepada pihak-pihak yang ingin menghancurkan kemandirian ekonomi Indonesia sebagai negara produsen minyak nabati terbesar di Indonesia. Kita yakin kita bisa, karena kita punya potensi sumber daya alam yang sangat besar”, tegas Muhammad Nur Fadillah. 

Baca Juga:  Harga Sawit Riau Melonjak Naik