2nd T-POMI
2019, 13 Agustus
Share berita:

Menteri Pertanian Amran Sulaiman minta siapapun nanti yang menjadi menteri pertanian pada kabinet 2019-2024 mendatang, melanjutkan program B-100. “Program B-100 Kementerian Pertanian adalah menggunakan biodiesel 100% yang berasal dari CPO untuk 50 mobil dinas. Saat ini sudah menempuh jarak 20.000 km dan sama sekali tidak ada masalah pada kendaraan,” kata Amran ketika membuka rapat koodinasi Dewan Ketahanan Pangan, Selasa, 13/8.

Selain itu B-100 ramah lingkungan dan lebih hemat. “Saya sudah mencoba sendiri dan sama sekali tidak ada asapnya, jadi sangat ramah lingkungan. Selain itu 1 liter biodiesel B-100 mencapai 13,6 km sedang solar 9,1 km, jadi jauh lebih hemat,” kata Mentan lagi.

Program Pemerintah sendiri seperti yang dinyatakan oleh Presiden Jokowi adalah awal tahun 2020 sudah masuk ke B30 dan akhir tahun B50 sudah disiapkan. Sedang B100 diharapkan sudah disiapkan tahun 2021.

Menurut Amran, program B-100 ini akan menjadi alat untuk menaikkan harga CPO dipasar internasional. “Produksi CPO kita tahun ini 40 juta ton. Bila Presiden memutuskan 10 juta diolah jadi biodiesel maka impor solar bisa ditekan dan serapan CPO di dalam negeri naik dan pasokan ke pasar ekspor berkurang. Apalagi kalau tahun depannya diputuskan 20 juta ton maka 147 negara tujuan ekspor pasti akan teriak,” katanya.

Akan banyak PHK di industri pengolahan minyak sawit di 147 negara yang selama ini membeli CPO dari Indonesia. Mereka akan minta-minta supaya Indonesia menjual CPOnya ke sana karena menanam sendiri tidak bisa. Dari situ Indonesia bisa jual mahal menaikkan harga sampai dua kali lipat.

Dalam lima tahun produksi CPO naik 10 juta ton dari 30 juta ton menjadi 40 juta ton. Kenaikan dengan peremajaan sawit rakyat dimana pohon lama ditumbang dan diberi bantuan bibit unggul.

Baca Juga:  Mondelez Targetkan 100 Persen Kakao Berkelanjutan

Selain CPO, Amran minta dua program lain yang harus dilanjutkan yaitu pemanfaatlan wetland seluas 10 juta ha dan rainfed n seluas 4 juta ha untuk ketahanan pangan. Dengan penananam padi dua kali dan produksi 3 ton/ha maka akan ada tambahan 72 juta ton gabah dari lahan ini. Tahun ini wetland yang digarap mencapai 500.000 ha.