2nd T-POMI
2016, 8 Maret
Share berita:

Anjloknya harga karet sejak beberapa tahun belakangan ini maka tiga produsen karet terbesar didunia yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk menghentikan ekspor.

Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Karyanto Suprih membenarkan bahwa saat ini tiga produsen karet akan menghentikan ekspornya guna mendongkrak harga karet yang mengalami penurunan sejak beberapa tahun belakangan ini. Adapun produksinya karena tidak diekspor maka digunakan didalam negeri sebesar-besarnya untuk hilirisasi.

Komitmen tersebut dilakukan pada 4 Februari 2016 di Indonesia bahwa Thailand, dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) sepakat mengimplementasikan agreed export tonnage scheme AETS untuk mengurangi pasokan karet alam di pasar dunia.

“Jadi komitmen mengurangi ekspor karet sesuai skema alokasi ekspor atau AETS mulai periode Maret hingga Agustus 2016,” terang Karyanto.

Rencanya, lanjut Karyanto, pengurangan ekspor dilakukan selama enam bulan, mulai 1 Maret-31 Agustus 2016. Alokasi pengurangan ekspor bagi tiap negara yaitu Thailand sebanyak 324.005 ton, Indonesia 238.736 ton, dan Malaysia 52.259 ton.

“Skema AETS sebagai hasil kesepakatan 3 negara ITRC merupakan salah satu cara menyiasati penurunan harga karet dengan cara pengurangan alokasi ekspor karet alam di tingkat global. Pemerintah meminta pelaku usaha berkomitmen menjalani kesepakatan itu,” tutur Karyanto Suprih.

Sebelumnya, Pemerintah memberikan penugasan kepada Gapkindo melalui Surat Dirjen Perdagangan Luar Negeri No.156/DAGLU/SD/2/2016 tanggal 24 Februari 2016 sebagai penanggung jawab pelaksanaan skema AETS 2016 oleh seluruh anggotanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. YIN

Baca Juga:  Gunakan Pupuk Sesuai Rekomendasi