2024, 30 Januari
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan kenaikan produktivitas Crude Palm Oil (CPO) sebesar 3,5% yang didorong oleh kenaikan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 2,6% dan Oil Extraction Rate (OER) sebesar 1.9% menjadi 23.19% year on year (YoY). Kenaikan ini didorong oleh membaiknya produktivitas kebun dan pabrik Perseroan sepanjang 2023.

Secara kuartalan, produksi CPO dan TBS di kuartal keempat juga meningkat sebesar 10,8% dan 6,4% quarter to quarter (QoQ) dibandingkan kuartal sebelumnya. Dengan demikian, total perbandingan pencapaian produksi TBS pada semester pertama dan kedua 2023 adalah sebesar 46% : 54%.

Kenaikan produksi tahunan TBS juga telah mendorong kenaikan produksi palm kernel (PK) dan palm kernel oil (PKO) masing-masing 4,3% dan 6,3% YoY. Hingga akhir 2023, DSNG berhasil mempertahankan level Free Fatty Acid (FFA) di bawah 3% yaitu 2,96%, yang menjadikan CPO DSNG berkualitas premium.

“Saat ini, Perseroan terus mendorong produktivitas melalui penerapan Good Agriculture Practices (GAP) yang konsisten serta pemanfaatan teknologi tepat guna, terlebih untuk menghadapi tantangan cuaca seperti kekeringan yang terjadi tahun lalu. Kami juga terus berinovasi agar produktivitas kebun-kebun Perseroan dapat terus ditingkatkan”, jelas Andrianto Oetomo, Presiden Direktur, PT Dharma Satya Nusantara Tbk.

Selain itu, DSNG juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 4% YoY menjadi 665 ribu ton, dan Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 1,2% YoY menjadi 39 ribu ton. Rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) CPO DSNG di tahun 2023 lebih tinggi 1,9% YoY menjadi Rp 11,39 juta per ton, namun ASP PKO lebih rendah 25,8% menjadi Rp 12,97 juta per ton seiring dinamika pasar.

Baca Juga:  PROF PONTEN : PETANI DAN PERUSAHAAN BELUM RUGI DENGA HARGA CPO SEKARANG

Untuk segmen kayu, kelesuan pasar internasional yang dirasakan sejak akhir tahun 2022 masih menjadi tantangan terbesar Perseroan di sepanjang tahun 2023. Kondisi suku bunga yang terus meninggi di berbagai negara sejak Maret 2022 serta over-inventory yang terjadi di Jepang, telah berdampak negatif terhadap pasar properti global, yang pada akhirnya mempengaruhi volume permintaan dan harga jual produk kayu yang dihasilkan oleh Perseroan. Alhasil, penjualan produk panel dan flooring mengalami penurunan masing-masing sebesar 14% dan 33,9% YoY, meskipun penjualan per kuartal sepanjang tahun 2023 masih mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal. Lebih lanjut, ASP produk panel turun 17,5 YoY sedangkan ASP produk flooring masih meningkat 1,3% YoY.

Hingga akhir 2023, Perseroan telah melaksanakan sejumlah program peremajaan pada kebun[1]kebun Perseroan yang sudah tua dan tidak produktif. Perseroan telah melakukan penumbangan sebanyak 673 ha dan penanaman kembali dengan bibit unggul seluas 500 hektar. Dengan demikian, total lahan tertanam pada akhir 31 Desember 2023 adalah 112,7 ribu hektar dengan mature area sebesar 105,7 ribu hektar. Upaya peremajaan ini mulai dilakukan untuk memastikan keberlangsungan produktivitas kebun Perseroan tetap terjaga baik di masa yang akan datang.