Tahun 2018 ditetapkan sebagai tahun perbenihan oleh Menteri Pertanian. Anggaran sebesar Rp2,1 triliun akan digelontorkan untuk aktivitas perbenihan ini. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyatakan hal ini pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional tahun 2017.
“Tahun-tahun lalu kita fokus pada tanaman pangan yaitu padi dan jagung. Kita melakukan bagi-bagi benih dan ternyata sekarang kita tidak impor. Tahun depan kita alihkan untuk komoditas hortikultura dan perkebunan,” katanya.
Tanaman perkebunan yang mendapat alokasi benih adalah kopi, kakao, lada, cengkeh, pala dan khusus Maluku rempah-rempah. “Dulu Belanda datang ke sini karena rempah-rempah. Sekarang kita bangkitkan lagi sebagai komoditas ekspor,” katanya.
Perkebunan di dorong sebab ini merupakan komoditas ekspor dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. “Kita jadikan Indonesia bukan lagi menjadi lumbung pangan dunia saja tetapi lumbung komoditas ekspor dunia,” katanya.
Tahun 2018 tidak ada lagi pengadaan benih tetapi diubah menjadi produksi benih dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Untuk mendukung tahun perbenihan tersebut tentu diperlukan perangkat pendukung, untuk itu dibangun nursery dan infrastruktur pengadaan benih.