JAKARTA, mediaperkebunan.id – SDM yang handal merupakan salah satu faktor penting dalam keberlanjutan industri sawit nasional. Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menyempurnakan regulasi program beasiswa SDM Sawit 2023.
Salah satunya penerimaan melalui dua jalur yakni jalur reguler dan jalur afirmasi. Inilah yang menjadi perbedaan dibanding sebelumnya.
“Pembiayaan SDM untuk kelapa sawit tahun 2023 ini dilakukan dua jalur, yakni pertama jalur reguler, dan kedua, jalur afirmasi. Sedangkan programnya untuk D1,D2,D3, D4 dan S1,” ujar Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementan, Hendratmojo Bagus Hudoro, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Bagus menuturkan, program beasiswa SDM sawit 2023 mendapatkan kuota sebanyak 2.000 calon mahasiswa melalui dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Untuk jalur afirmasi yang akan diterima sebanyak 30% dari 2.000 peserta tahun ini yang diutamakan kepada khususnya wilayah papua atau daerah lain yang masuk kategori 3T yakni terluas, terdepan, termiskin. “Jadi untuk daerah yang masih mengalami keterbatasan itu akan kita berikan jalur afirmasi,” ujar Bagus.
Di samping itu, lanjut Bagus, pihaknya juga memiliki kesempatan afirmasi ini dapat diusulkan oleh peserta yang dari daerah dengan rekomendasi kepala daerah masing-masing.
“Jalur afirmasi ini nanti kita hanya menyeleksi administrasi dan wawancara. Tidak ada tes tertulis, “ tukas Bagus.
Salah satu syarat yang diperlukan jalur afirmasi, kata Bagus, adalah surat rekomendasi dari kepala daerah, Bupati atau Wali Kota, atau kepala dinas atas nama Bupati atau Wali Kota. Hal ini sebagai bentuk pertanggung jawaban dari kepala dinas tersebut bahwa ada putra daerah yang diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan beasiswa ini. (*)