2016, 2 November
Share berita:

Setelah diperolah izin pelepasan varietas dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, PT Mitra Agro Servindo (MAS) siap pasarkan vareitas sawit unggul DxP Felda ML161 di Indonesia. Setidaknya satu juta benih sawit milik produsen benih dari Malaysia, Felda Global Ventures Berhad (FGV) segera ditawarkan kepada pelaku usaha sawit itu.

“Hari ini, PT MAS dan FGV menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai langkah awal kerjasama yang berkelanjutan memasarkan benih unggul FGV di Indonesia,” ujar Direktur Bisnis PT MAS Eko Darmawan pada acara penadantanganan MoU dengan FGV di Jakarta, Rabu (2/11). Turut hadir pada kesempatan itu Plt Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Dudi Gunadi, dan jajaran direksi FGV serta para pelaku usaha.

Sebagai perusahaan yang terkemuka di Malaysia, selama ini FGV memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga kepuasan pelanggan hingga mampu memimpin pasar produsen benih selama bertahun-tahun. “Demikian pula halnya dengan komitmen yang dibangun melalui Mou ini,” kata Eko.

Eko mengatakan, PT MAS merasa bangga dan bersyukur dipilih oleh FGV sebagai mitra eksklusif dalam memasarkan dan mendistribusikan benih unggul sawit FGV. Demikian juga produk pertanian lainnya termasuk layanan jasa ekonomio, dan paket-paket pelatihannya.

Rencananya ke depan FGV akan segera membangun kebun induk di Kalimatan Timur dan melakukan trnasfer knowledge dan R&D secara berkelanjutan di Indonesia dalam rangka memperkuat pasokan benih sawit di Indonesia. “Kerjasama ini akan memberikan manfaat yang besar pada Indonesia, baik pada PT MAS sendiri maupun perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” ujar Eko.

Menurut Eko, kita harus membuka diri dengan benih dari Malaysia. Sebab antara Indonesia dan Malaysia tidak terdapat jarak yang jauh. Felda juga mengembangkan induk Dura dari sumber yang sama dengan produsen benih di Indonesia yakni dari Kebun Raya Bogor.

Baca Juga:  Holding Perkebunan Serahkan Rp 545 juta Buat Musperin II

Dalam perkembangannya, Malaysia menemukan induk Pisifera yang spesifik, yakni Yangambi dari fimili ML161. Jalur famili yang diyakini sebagai solusi atas problema buah kempes sehingga diharapkan peningkatan produktivitas kelapa sawit nasional.

FGV mengembangkan plasma nutfah kelapa sawit bersama Malaysia Palm Oil Board (MPOB) guna menemukan benih kelapa sawit yang unggul dengan karakter yang spesifik. Hasilnya FGV sukses menjadi produsen benih nomor satu di Malaysia selama lebih dari 10 tahun dengan produk unggulannya yang telah dirilis sejak tahun 2000 yakni DxP Felda Yangambi ML161.

Varietas DxP Felda Yangambi telah lulus dalam sidang uji pelepasan varietas dari Tim Penilai Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, pada 6 Oktober lalu di Lampung. DxP Felda Yangambi memiliki potensi produksi tandan buah segar 30 ton/Ha dan minyak sawit 6,69 ton/Ha. Varietas ini dapat ditanam hingga 160 pohon/Ha karena memiliki pelepah yang pendek dan tinggi yang lambat. (YR)