Belitung – Program Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia telah mengembalikan gairah para petani lada seperti di Belitung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yordan, petani lada Desa Kacang Blitor, Kecamatan Badau, Belitung.
Hal tersebut, menurut Yordan lantaran tidak sedikit petani rempah yang menggantungkan hidupnya dari berkebun termasuk diantaranya petani lada yang ada di Belitung. Seperti diketahui, tidak sedikit tanaman lada yang ada di Belitungini sudah tua, maka dengan adanya program mengembalikan kejayaan rempah diharapkan bisa meningkatkan produktivitas, juga adanya kepastian pasar ekspor, sehingga harga lada diyakini lebih menguntungkan.
“Kita sudah mendengar dari Bapak Bupati. Jadi beliau sudah memanggil eksportir lada. Kita masih nunggu perkembangan,” terang Yordan yang memiliki lahan lada seluas 2 hektar.
Kendati demikian, Yordan mengingatkan, untuk mengembalikan kejayaan rempah tidaklah mudah. Artinya petani perlu didampingi agar bisa menciptakan tanaman lada sesuai good agriculture practices (GAP), diantaranya melalui inovasi-inovasi sehingga tanaman bisa berbuah dengan cepat dan maksimal.
“Jadi ini sangat penting, agar petani dibimbing dan bisa menerapkan inovasi baru, dari penanaman hingga olahan siap ekspor,” harap Yordan.
Tidak hanya itu, menurut Yordan, untuk memperkuat posisi tawar petani, maka petani harus berorganisasi. Tujuannya agar petani mempunyai mengetahui informasi-informasi sepeutarkomoditas yang dibudidayakannya termasuk diantaranya info-info harga agar petani tidak dibohongi.
“Kita juga ikut dalam forum komoditas lada. Disana kita ikut komen komen sama petani lada di seluruh Indonesia rata-rata tentang harga. Kita berharap program pemerintah nanti bisa menyelesaikan masalah harga karena orientasinya ke ekspor,” harap Yordan. YIN