2nd T-POMI
2018, 6 Februari
Share berita:

Tahun 2018 pemerintah menarget replanting perkebunan masyarakat seluas 185 ribu ha melalui Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Kegiatan tersebut membutuhkan ketersediaan bibit hingga 27 juta batang.

Ketua Forum Komunikasi Produsen Benih Kelapa Sawit Indonesia (FKPBKSI), Dwi Asmono berkomitmen bahwa sumber benih siap memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini karena setiap tahunnya potensi produksi kebun sumber benih bisa mencapai 120 juta kecambah sehingga untuk memenuhi kebutuhan benih 27 juta bukanlah hal yang sulit. Apalagi saat ini Indonesia telah memiliki 15 produsen benih.

“Selama ini sebagian besar produsen benih memasarkan benih dalam bentuk kecambah. Namun jika dibutuhkan, produsen benih beserta mitranya melalui kegiatan waralaba siap melakukan penangkaran untuk menyiapkan bibit siap salur untuk mendukung replanting,” jelas Dwi yang juga sebagai Direktur Riset and Development PT. Sampoerna Agro, TBk.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI), Badaruddin Sabang Puang menyambut baik kegiatan replanting dan penangkar bibit kelapa sawit yang selama ini yang mayoritas bermitra dengan Pusat PenelitianKelapa Sawit (PPKS) Medan. Pihaknya siap memberikan dukungan.

“Saat ini diperkirakan terdapat 2 juta bibit yang telah disiapkan oleh penangkar di lapangan,” janji Badaruddin.

Sulitnya Pencairan Dana
Tapi Koordinator Penangkar Benih Kelapa Sawit, PPBTPI, Masrizal, menghimbau agar proses pencairan dana BPDP-KS akan lebih mudah. “Kami berharap proses pencairan dana bisa lebih mudah sehingga penangkar bisa menggunakan dana tersebut untuk melakukan pembibitan kembali,” himbau Masrizal.

Jika perlu, lanjut Masrizal, “dana penyediaan bibit sawit dapat dikelola langsung oleh produsen benih sehingga resiko dalam penyediaan bibit dapat ditekan dan memberikan jaminan buat produsen benih untuk melakukan penangkaran.” YIN

Baca Juga:  SAGU, PENGGERAK EKONOMI KABUPATEN MERANTI