2016, 7 November
Share berita:

Perubahan iklim sangat mempengaruhi petani perkebunan. Posisi mereka sangat rentan. Dwi Pratomo Soejatmiko, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan menyatakan hal ini.

Sebagian besar tanaman perkebunan sangat rentan terhadap perubahan iklim yaitu adanya penurunan produksi dan produktivitas secara significant. Musim kemarau panjang dan intensitas curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan gugurnya bunga dan bakal buah.

Musim kemarau panjang juga menyebabkan kematian tanaman. Sedang curah hujan yang tinggi menyebabkan rawan terjadinya serangan OPT. Hal ini menyebabkan pendapatan pekebun berkurang karena mereka masih bergantung pada komoditas utama.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi dampak perubahan iklim adalah implementasi Good Agricultural Practises; penggunaan bahan tanaman unggul tahan kekeringan; menerapkan usaha tani polikultur sebagai alternatif sumber pendapatan.

Peningkatan kapabilitas pekebun khususnya dalam mengatasi dampak perubahan iklim; optimalisasi lembaga penelitiam dalam menghasilkan teknologi untuk menghadapi perubahan iklim (penyediaan benih tahan kekeringan, teknologi budidaya); kemudahan akses pendanaan bagi pekebun. S

Baca Juga:  Usaha Mencapai Swasembada Gula 2030 PTPN III Gunakan Dua Pendekatan