2nd T-POMI
2018, 5 Desember
Share berita:

Siak, Perkebunannew.com – Setelah melakukan replanting pada bulan April 2016 lalu, kini para petani plasma yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Mulus Rahayu, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, sudah bisa menikmati hasilnya. Dengan dihadiri oleh Bupati Siak, Drs. H. Syamsuar, M.Si dan jajaran Muspida Provinsi Riau serta Kabupaten Siak, sebanyak 135 petani plasma siap memanen kelapa sawit mereka di lahan seluas 310 hektar.

Head of Plantation Asian Agri, Omri Samosir, dan Regional Head Asian Agri, Pangarapen Gurusinaga, juga turut menghadiri panen perdana ini. Dalam sambutannya, Syamsuar menyampaikan apresiasinya kepada para petai atas tekad dan kerja keras para petani dalam meremajakan kebun sawitnya. Lebih jauh lagi Syamsuar mengatakan, agar para petani mempertimbangkan dan tidak perlu lagi melakukan replanting kebun sawitnya yang sudah tidak produktif.

Sementara itu, Ketua KUD Mulus Rahayu, Pawito Saring mengungkapkan, dirinya merasa bangga dan bersyukur atas keberhasilan koperasi petani yang dipimpinnya melewati masa peremajaan. “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bank Syariah Mandiri, serta Asian Agri sebagai perusahaan mitra yang telah mendukung pelaksanaan peremajaan sawit,” paparnya.

Kemitraan dengan Asian Agri, sambungnya, terbukti mampu menjawab kekhawatirannya pada saat dirinya akan memutuskan untuk melakukan program replanting. Salah satu kekhawatiran yang dirasakan Pawito adalah pada saat harus menghadapi masa tunggu. Seperti diketahui, pada masa tunggu ini pendapatan para petani akan berkurang, karena tanaman belum menghasilkan. Namun dengan adanya kemitraan bersama Asian Agri, para petani juga mendapat pelatihan ekonomi alternatif.

“Salah satunya adalah dengan berternak ikan patin. Dengan begitu, penghasilan para petani tetap terjaga hingga saat ini. Selain memberikan pelatihan ekonomi alternatif, pihak Asian Agri juga turut memberikan bantuan dan pendampingan dalam masa persiapan hingga proses peremajaan. Panen perdana ini diharapkan juga dapat menginspirasi para petani lain yang masih ragu meremajakan sawitnya di kebunnya yang sudah tidak produktif,” paparnya.

Baca Juga:  CPO Bersertifikat ISPO Capai 22 Juta Ton

KUD Mulus Rahayu sendiri telah bermitra dengan Asian Agri sejak tahun 1988, dan akan terus berlanjut hingga kedepannya. Keberhasilan panen perdana ini tidak lepas dari bibit yang ditanam, di mana para petani plasma tersebut telah menggunakan bibit unggul Topaz besutan Asian Agri yang telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas sercara signifikan. Penggunaan bibit unggul dalam peremajaan kebun sawit sangat berpengaruh pada keberhasilan program replanting.

Hal hampir senada juga turut disampaikan oleh Head of Plantation Asian Agri, Omri Samosir. Dalam sambutannya, Omri menyampaikan, kerjasama serta hubungan harmonis yang terus dibina dengan petani merupakan kunci keberhasilan dari program replanting. Omri berharap, agar kemitraan yang telah terbina selama 30 tahun ini akan terus berlangsung, sehingga nantinya mampu mendorong kesejahteraan para petani lainnya di Indonesia.

Hingga saat ini, Asian Agri telah bekerja sama dengan para petani plasma dan swadaya yang mengelola 96.000 hektar kebun sawit rakyat di Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani serta mendukung pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia, Asian Agri berkomitmen akan terus menjangkau lebih banyak petani melalui program kemitraan. [Teg]