2nd T-POMI
2018, 6 April
Share berita:

Pertanian itu bukan hanya padi jagung dan kedelai (pajale), disana ada hortikultura, perkebunan dan lainnya yang masih bias dikembangkan. Sekalipun ingin mengembangkan pajale kembangkan juga hilirnya jangan terpaku pada hulunya saja.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hendri Saparini,pengamat ekonomi dalam Diskusi Bulanan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang bertajuk “Update Perekonomian Indonesia” di Jakarta.

Artinya, Hendri menyarankan, sekalipun pemerintah ingin memberikan subsidi kepada pelaku usaha pertanian, jangan terpaku kepada subsidi pupuk benih ataupun lainnya yang hanya kepada hulunya saja (on-farm). Tapi juga berikanlah juga subsidi pada outputnya atau produk hilirnya.

“Jadi subsidi jangan terpaku pada pupuk bisa juga diberikan kepada outputnya,” himbau Hendri.

Subsidi untuk hilir diperlukan, lanjut Hendri, karena dahulu industri pengolahan melakukan impor untuk berputarnya rida industry hanya 20% dari total kebutuhannya. Tapi sekarang sudah 50% dari impor sisanya 50% dari dalam negeri.

Bahkan bila perlu berikanlah insentif bagi petani yang mau melakukan pengolahan dari bahan baku menjadi barang setengan jadi atau barang jadi. Sebab dengan mengolah dari bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, disitulah terdapat nilai tambah.

“Disinilah diperlukan insentif agar bias menyerap bahan baku dari dalam negeri,” pungkas Hendri. YIN

Baca Juga:  Harga Sawit Jambi Rp 2.151 Per Kg