2nd T-POMI
2023, 14 Januari
Share berita:

Jakarta, Media Perkebunan.id

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh pegawai Kristen di Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki semangat natal dalam berkontribusi pada peningkatan kinerja sektor pertanian. Langkah serentak ini diharapkan akan menjadi upaya konkret dalam menyukseskan program 2023 Kementan.

“Tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan dan kita harus jawab dengan kerja keras tiga kali lipat dan penuh semangat, agar apa yang kita cita-citakan dapat terwujud. Melalui kegiatan ini pula diharapkan mampu membangun persaudaraan dan silahturahmi di kalangan insan pertanian guna mendukung pembangunan pertanian,”kata Mentan Syahrul usai perayaan Natal Kementan di Gedung F, Kanpus Kementan, Jakarta, Jumat(13/1/23).

Mentan menambahkan natal Korpri Kementan setiap tahun dilaksanakan dengan meriah menunjukkan toleransi antar agama di Kementan berjalan dengan baik dan kondusif. Tidak hanya itu, capaian kinerja Kementan juga tentu merupakan doa bersama seluruh pegawai Kementan.

“Saya berharap perayaan Natal ini dapat dijadikan momentum untuk merefleksi diri terhadap peran dan sumbangan kita dalam pembangunan pertanian,”tambah Kementan.

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan kinerja Kementan selama tiga tahun terakhir ini patut diberikan apresiasi karena capaian yang sangat menggembirakan di tengah situasi dunia yang sulit, masa pandemi covid 19 dan berbagai tantangan global lainnya.

“Sesuai data BPS, selama pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi bantalan perekonomian nasional. Pertanian itu lapangan kerja, pertanian itu penggerak ekonomi,”ucap Mentan.

Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar mengatakan melalui perayaan natal Korpri Kementan, saya berharap semangat Kementan dalam mencapai kedaulatan pangan bisa terlaksana melalui program kegiatan 2023.

“Semangat natal ini kita harapkan menjadi giat seluruh pegawai Kementan dalam merealisasikan program Kementan tidak hanya swasembada tapi kita menuju kedaulatan pangan,”kata Mindo.

Baca Juga:  Kementan ke Cirebon, Tinjau Langsung Produksi Padi sampai Tebu

Ketua Natal Kementan, Risma Juniarti Paulina Silitonga mengatakan natal Kementan mengangkat tema “Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain (Mat 2 : 12)” yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kementan di seluruh Indonesia.

“Dalam pelaksanaan dan persiapan peryaan natal , panitia menghadapi kendala dan hambatan diantaranya padatnya aktivitas tugas pekerjaan unit kerja diakhir dan awal tahun yang menyebabkan koordinasi panitia yang sekaligus karyawan terhambat,”kata Risma.

Namun, lanjut Risma, perayaan Natal Korpri Kementan berjalan dengan sukses dengan koordinasi dan bantuan berbagai pihak baik moril maupun materiil. Melalui perayaan natal Korpri diharapkan seluruh pegawai Kementan yang beragama nasrani mengambil pesan natal menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas kepada bangsa dan negara.

Namun, lanjut Risma, perayaan Natal Korpri Kementan berjalan dengan sukses dengan koordinasi dan bantuan berbagai pihak baik moril maupun materiil. Melalui perayaan natal Korpri diharapkan seluruh pegawai Kementan yang beragama nasrani mengambil pesan natal menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas kepada bangsa dan negara.

” Selamat natal saudara – saudariku seluruhnya dan semangat bekerja, mari kita sukseskan program Kementan 2023,”tutup Risma.

Romo Paulus Subani dalam khotbah natal menyatakan pegawai Kementan hendaknya mengikuti teladan orang Majus dalam Matius 2:1-12 yaitu serius mengikuti kehendak Tuhan sehingga mendapat bimbingan Roh Kudus, bekerja dalam kebersamaan saling bersingeri, dan terus memperbaiki cara kerja sehingga berkontribusi sesuai dengan tema’Natal Memberikan Semangat Bagi Kita Untuk Mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern.

Pendeta Kirese Anki Gosal dalam pesan natalnya menyatakan supaya media sosial diisi hal-hal yang positif. Ruang publik harus diisi dengan kesejukan dan kedamaian guna menyebarluaskan nlai-nilai keadilan, kesetaraan dan kesederhanaan.

Salah satu yang tampil dalam acara natal ini adalah pesantren Assalam Bogor yang menyajikan drama musikal dengan tema toleransi. Bang Hafaz, pengasuh , menyatakan hal inilah yang diajarkan pada santrinya untuk menghormati sesama manusia apapun agamanya. Assalam sering disebut Pesantren Inggris karean santri-santrinya diajari bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.

Baca Juga:  Kementan Mengguyur Bandung Dengan 1 Juta Bibit Kopi