2nd T-POMI
2017, 10 Oktober
Share berita:

Menjadi produsen kopi nomor satu di dunia tidak sulit. Dengan lahan yang masih luas, peluang Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar terbuka lebar. Apalagi permintaan biji kopi saat ini di atas 20 persen.

Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Jakarta, beberapa waktu lalu. “Pertumbuhan, permintaan untuk kopi, kakao, besar sekali. Dan kita sekarang pada posisi nomor 4 setelah Brazil, Vietnam, kolombia dan baru Indonesia,” ujarnya.

Menurut Jokowi, jika Indonesia mau menjadi nomor satu tidak sulit. “Kalau saya pelajari, gak sulit. Karena tanah kita masih banyak. Brazil nomor satu dengan produksi 2,8 juta ton kopi. Vietnam 1,8 juta ton, Kolombia 900 ribu ton, dan Indonesia 800 ribu ton. Menaikan dua kali lipat itu gampang,” tukasnya.

Apalagi, lanjut Presiden, pertumbuhan permintaan kopi saat ini di atas 20 persen. Harganya juga sudah baik. Berdasarkan laporan dari pecinta atau pegiat kopi, pertumbuhan kopi cepat sekali.

“Di Indonesia saja permintaannya naik 20 persen. Dunia juga sama naik terus. Tapi kualitas gak ada ngerjaain. Peremajaan kopi gak ada yang ngerjain. Sekolah mengenai kopi gak ada. Pascapanen gak ada. Ini peluang besar,” ungkap Presiden Jokowi. (YR)

Baca Juga:  Pemerintah Tidak Serius Mengurusi Petani