2nd T-POMI
2017, 5 Oktober
Share berita:

Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) otimpis bahwa di tahun 2018 industrialisasi pengendalian hama tetap bergairah. Bahkan hingga saat ini perputaran uangnya bisa menembus Rp 2 triliun per tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum ASPPHAMI, Boyke Arie Pahlevi dalam konferensi pers dengan menggandeng PT Media Artha Sentosa (MAS) di Menara Kadin, Jakarta.

Bahkan, menurut Boyke saat ini tidak hanya di sektor pertanian yang mengggunakan pestisida. Tapi juga di industri hilir seperti pabrik baik pengolahan bahan baku pertanian ataupun pabrik lainnya. Bahkan penggunaan pestisida juga telah merambah ke perkantoran dan perumahan.

“Hampir di semua sektor menggunakan pestisida atau sekitar 90 persen,” tutur Boyke.

Melihat tingginya permintaan akan pestisida ini, Boyke berharap kepada perusahaan-perusahaan pestisida untuk terus memacu dalam melakukan inovasi teknologi. Atas dasar itulah ASPPHAMI menggelar Pest Academy 2017 yang merupakan Konferensi dan Pameran Inovasi Teknologi Industri Pengendalian Hama pertama dan terbesar di Indonesia.

Dalam Pest Academy 2017 yang akan dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada 18-20 Oktober 2017 di Balai Kartini, Jakarta para pelaku hingga konsumen akan berinterkasi. Disana konsumen akan menyuarakan apa yang diinginkannya dan teknologi apa saja yang telah dikembangkan oleh industri pestisida. Sehingga Pest Academy 2017 akan menjadi wadah interaksi dan pertemuan diantara para pelaku industri pengendalian hama dan pemangku kepentingan lainnya.

“Para pelaku usaha pengendalian hama di seluruh Indonesia kita dorong untuk lebih profesional di bidangnya dan mau mengikuti perkembangan inovasi teknologi terkini pengendalian hama,” ungkap Boyke..

Lebih lanjut, Boyke mengakui, “tidak hanya bagi kalangan agribisnis atau pertanian saja yang membutuhkan pestisida, tetapi kami juga ingin membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian hama di lingkungan industri secara umum, perkantoran hingga pemukiman yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat,” ucap Boyke.

Baca Juga:  Ditengah Covid-19, Permintaan Kelapa Pandan Wangi Tetap Tinggi

Di tempat yang sama, Direktur Media Artha Sentosa (MAS), Teddy Halim mebenarkan bahwa Pest Academy 2017 adalah konferensi serta pameran produk pestisida yang pertama. Maka dalam Pest Academy 2017 tidak hanya menjadi ajang konferensi dan pameran pengendalian hama, tapi juga meningkatkan inovasi bagi perusahaan juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya mengendalian hama.

“Sehingga diperkirakan akan dihadiri oleh ratusan orang peserta yang terdiri dari praktisi pengendalian hama dan vektor, peneliti dan akademisi, pemerintah pusat maupun daerah, instansi dan lembaga pemerintah terkait, pengguna jasa pengendalian hama dari berbagai sektor industri hingga para pemasok peralatan dan pestisida,” urai Teddy.

Bahkan, Teddy membenarkan bahwa dalam konferensi tersebut juga akan melibatkan para pembicara dan peserta pameran dari Amerika, Jepang, Jerman, Australia, China, Singapura, Malaysia.

“Kami harapkan gelaran Pest Academy 2017 membawa dampak positif bagi kemajuan industri pengendalian hama dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap hama,” pungkas Teddy. YIN