2nd T-POMI
2022, 25 Juli
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) berencana mambuat alat brondolan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk memudahkan petani swadaya dalam menjual buah sawit ke pabrik kelapa sawit. Sehingga petani tidak kehilangan hasil panennya.

“Kita coba dorong program-program fasilitasi alat brondolan untuk membantu petani kelapa sawit. Kita himpun mereka apa dalam 500 atau 1.000 hektar,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Andi Nur Alam Syah kepada Mediaperkebunan.id.

Dengan adanya alat brodolan sawit, lanjut Andi Nur, hasil panen yang didapat petani kurang nilainya. “Jadi nilai uang yang hilang itu bisa dinikmati petani,” katanya.

Andi Nur sendiri mendapatkan masukan dari direksi pabrik kelapa sawit bahwa pasokan TBS dari petani non mitra melalui para pengepul. Hal ini karena TBS yang dihasilkan petani non mitra kualitas buah di bawah standar.

TBS yang tidak standar itulah yang membuat mesin pengolah dapat mengalami masalah. Sehingga TBS petani non mitra mesti dibrondolkan lebih dulu agar mudah dalam proses produksi.

Standar pabrik menetapkan bahwa buah yang masuk pabrik minimal seberat tujuh kilogram. Jika berat buah di bawah tujuah kilogram, buah akan tersangkut pada saat pengolahan. Buah sawit harus dibrondol lebih dulu agar bisa diolah.

Hal ini juga yang membuat harga TBS petani non mitra jauh di bawah harga petani mitra. Seperti diketahui, harga jual TBS petani mitra mengikuti harga yang ditetapkan Tim Penetapan Harga dari Dinas Perkebunan tingkat Provinsi. (YR)

Baca Juga:  Menurunkan Harga TBS Sepihak Langgar Aturan