2016, 30 September
Share berita:

Kebun sawit merupakan kebun paru-paru ekosistem yang ikut ambil bagian membersihkan udara bumi dari sampah karbondioksida dan menggantikannya dengan oksigen untuk kehidupan.

Paru-paru memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia yang berfungsi untuk menyerap oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Karbondioksida merupakan sampah beracun dari metabolisme tubuh yang jika tidak dibuang akan meracuni tubuh kita. Sementara oksigen diperlukan untuk metabolisme di dalam tubuh supaya kita bisa hidup dan bertumbuh. Tanpa adanya oksigen kita semua akan mati.

Dalam atmosfir planet bumi, hal yang sama juga terjadi pada tubuh manusia. Setiap detik atmosfir bumi dijejali karbondioksida dari kegiatan manusia. Setiap detiknya, manusia, hewan, kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik di seluruh dunia membuang (emisi) karbondioksida ke atmosfir bumi yang kita kenal saat ini sebagai gas rumah kaca

Menurut laporan lembaga dunia, pembuang sampah karbondioksida terbesar (70 persen) adalah kegiatan-kegiatan yang menggunakan bahan bakar minyak bumi seperti kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan lainnya. Pembuang terbesar karbondioksida ke atmosfir bumi adalah negara-negara maju yang menggunakan bahan bakar minyak bumi terbesar serta negara-negara yang memiliki jumlah penduduk tinggi. Akibatnya, udara bumi menjadi semakin panas yang kita kenal dengan istilah pemanasan global (global warming). Hal ini yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dunia (global climate change) seperti kekeringan, badai, banjir dan lain-lain.

Tuhan Yang Maha Esa menciptkan tanaman kelapa sawit (termasuk semua tumbuhan) di bumi sebagai paru-paru ekosistem. Melalui fotosintesa yang dilakukan kelapa sawit, karbondioksida yang ada di atmosfir bumi diserap tanaman kelapa sawit. Lewat metabolisme tanaman tersebut, karbondioksida dipecah menjadi karbon dan oksigen. Karbon kemudian diproses dan dirubah menjadi tubuh tanaman kelapa sawit (akar, batang, daun) dan minyak sawit untuk kebutuhan manusia. Sedangkan oksigen untuk kehidupan manusia, yang kita hirup saat menarik nafas.

Baca Juga:  Indonesia Dorong Minyak Nabati Berkelanjutan

Setiap hektar kebun sawit menyerap sekitar 161 ton karbondioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen sekitar 18,7 ton. Semakin besar produksi kebun sawit semakin banyak karbondioksida yang diserap kelapa sawit dari udara bumi dan semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan ke udara bumi untuk manusia.

Minyak sawit dari kelapa sawit juga sudah digunakan untuk bahan bakar (biodiesel) agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak bumi yang mengotori udara bumi. Dengan mengganti solar dengan biodiesel, telah terbukti mengurangi 62 persen karbondioksida yang dibuang ke udara bumi (European Commision, 2012).

Jadi, kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan kelapa sawit bagi Indonesia. Selain berfungsi sebagai paru-paru ekosistem, kelapa sawit juga menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan dan kebutuhan manusia (minyak goreng, sabun, pelumas, bahan kosmetik dan lainnya). Sumber : sawit.or.id/YIN