2019, 24 November
Share berita:

Jakarta, Perkebunannews.com – Komitmen perkebunan kelapa sawit dalam mendorong swasembada daging sapi tidaklah main-main. Mulai dari program integrasi sawit – sapi, hingga Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) yang dapat diolah untuk pakanannya.

Prof. Lienda Handojo mengakui bahwa produk oleokimia yang berasal dari kelapa sawit juga dapat digunakan untuk pakan ternak. Sebab proses refining crude palm oil (CPO) akan menghasilkan sekitar 4% Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Sedangkan produksi PFAD mencapai pada tahun 2018 mencapai 1,6 juta ton.

Dari jumlah tadi, sekitar 1 juta ton dipakai untuk ekspor negara lain. Padahal, PFAD berpotensi sebagai bahan baku pembuatan lemak kalsium yang berfungsi sebagai suplemen hewan ternak ruminansia.

Pemanfaatan PFAD untuk pakan ternak punya nilai tambah antara lain meningkatkan perolehan susu sebesar 5-8%, mempercepat kenaikan berat badan pasca melahirkan, fertilitas dari sapi naik sekitar 23,6%,dan meningkatkan kadar lemak susu 0,2-0,3%. “Dengan menggunakan PFAD dalam pakan ternak sapi maupun ayam, maka peternak memperoleh harga pakan terjangkau dan kenaikan pendapatan berdasarkan riset yang kami uji,” papar Prof. Lienda.

Artinya peluang industri oleokimia sangat terbuka karena dapat mendorong swasembadadaging sapi di dalam negeri. Asalkan dengan catatan pemerintah memperkuat dukungan bagi industri ini karena bersifat padat modal dan teknologi. Pasar oleokimia juga dipengaruhi beberapa faktor seperti gaya hidup dan pertumbuhan populasi penduduk. YIN

Baca Juga:  HARGA MINYAK GORENG CURAH DITETAPKAN RP14.000/LITER