2nd T-POMI
2016, 21 Januari
Share berita:

Konferensi Internasional untuk Kelapa Sawit dan Lingkungan (ICOPE) yang kelima di Indonesia tahun ini akan fokus pada pentingnya inovasi dan pendekatan ilmiah di industri kelapa sawit dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim.

ICOPE yang diselenggarakan oleh PT SMART Tbk bekerjasama dengan WWF dan CIRAD Perancis, akan diselenggarakan di Bali dari tanggal 16 sampai 18 Maret. Sejumlah pakar lingkungan internasional terkemuka, perwakilan lembaga pemerintah, LSM, industri, peneliti senior serta akademisi akan menghadiri acara yang diselenggarakan dua tahun sekali ini.

Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga menjelaskan: “ICOPE telah diakui sebagai forum ilmiah internasional yang kredibel. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007, konferensi ini mendapat perhatian luas dari berbagai pihak di dalam dan luar negeri karena memberikan kontribusi penting dalam transformasi produksi minyak sawit berkelanjutan di Indonesia.”

ICOPE 2014, yang dihadiri oleh lebih dari 350 peserta internasional, berpandangan bahwa sektor kelapa sawit berperan sangat besar untuk menjadi model pertanian berkelanjutan. ICOPE 2016 tahun ini diharapkan akan mendorong industri minyak kelapa sawit memimpin upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan solusi-solusi ilmiah.

Direktur Utama PT SMART Tbk Daud Dharsono mengatakan: “Perlu upaya semua pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang paling tepat dan sesuai bagi Indonesia untuk mengatasi dampak perubahan iklim, serta berkolaborasi untuk terus berinvestasi dalam mengembangkan riset-riset inovatif dalam rangka beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim guna meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit berkelanjutan Indonesia.”

Pelaksanaan konferensi internasional ini dirasakan semakin relevan mengingat sedemikian tidak menentunya dampak perubahan iklim ekstrim seperti El Nino pada tahun 2015 lalu yang memberikan kontribusi terhadap krisis kabut asap di Asia Tenggara. Konferensi kali ini akan menghadirkan panel khusus untuk membahas bagaimana beradaptasi dan meminimalisir dampak negatif El Nino.

Baca Juga:  DITJENBUN MINTA PENGUSAHA SAWIT LEBIH PEDULI UNTUK PENUHI PASOKAN MINYAK GORENG

CIRAD Resident Regional Director for Southeast Asia, Dr. Alain Rival, menyatakan: “ICOPE telah mendapat tempat utama sebagai wadah berbagi pengalaman dan mengidentifikasi solusi bersama para pakar yang relevan di bidangnya yang sangat bermanfaat bagi industri kelapa sawit. Fokus kita tahun ini adalah bagaimana menjadikan ICOPE sebagai ajang inovasi dan berbagi metoda ilmiah yang dapat memberikan alternatif-alternatif baru yang dapat diimplementasikan demi kemajuan industri kelapa sawit kita.”

Para delegasi ICOPE 2016 akan membahas berbagai topik aktual mulai dari pengurangan emisi melalui konservasi hutan, meningkatkan fiksasi karbon dan manfaat potensial dari bahan bakar biodiesel generasi kedua. YIN

Baca juga :130 Perusahaan Bakal Terima ISPO