Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta menyepakati kerjasama untuk mengembangkan industri sawit menjadi unggul dan berkelanjutan. Penandatanganan dilakukan kedua belah pihak di Nusa Dua Bali, Kamis (31/10).
Rektor Instiper Dr. Ir Harsawardana, M. Eng., mengatakan bahwa institut pertanian yang telah berdiri sejak 61 tahun lalu tersebut, telah mencetak 14.500 alumni yang sudah bekerja di seluruh perkebunan. Hal ini mejadi bukti yang sangat kuat bahwa Instiper mengenal kebutuhan perkebunan Sawit.
“Kesempatan Ini merupakan penghargaan besar bagi kami dipercaya GAPKI untuk berkerja sama berkontribusi bagi industri sawit berkelanjutan terlebih lagi bagi negara indonesia” pungkasnya.
Ia menambahkan, instiper memang dibentuk untuk memenuhi tenaga kerja berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan industri perkebunan terutama industri sawit.
Kerjasama GAPKI dan Univeristas ini, bukan merupakan pertama kalinya, sebelumnya GAPKI menandatangani MOU bersama dengan IPB University (11/9) lalu.
Dalam kesempatan tersebut ketua umum GAPKI Joko Supriyono, mengapresiasi baik kerja sama GAPKI dan Instiper ini. Menurutnya, untuk mencapai industri sawit yang berkelanjutan perlu adanya triple helix model yaitu kerja sama yang baik antara industri, pemerintah, dan universitas.
“Universitas merupakan wadah paling strategis untuk mengembangkan sawit berkelanjutan apalagi instiper yang memang pusatnya SDM perkebunan,” tambahnya.
Dalam penandatanganan MoU kerjasama ini juga dihadiri oleh Mukti Sardjono (Direktur Eksekutif Gapki), Dr. Ir Purwadi, MS. (Direktur Research Center Instiper) disaksikan oleh peserta IPOC 2019.