2nd T-POMI
2022, 18 Juni
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Guna memudahkan pendaftaran dan seleksi nasional Program Beasiswa Sawit Tahun 2022 ini, Direktorat Jenderal Perkebunan akan menggunakan sistem seleksi dan penerimaan beasiswa dari Education Technology SEVIMA. Baginda Siagian, Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, menyatakan hal ini dalam seminar SEVIMA.

SEVIMA merupakan perusahaan konsultan dan pengembangan teknologi informasi yang fokus dalam bidang pendidikan. Kerja sama antara DITJENBUN dan SEVIMA ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran beasiswa.

Juga sebagai wujud pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan berbagai kemudahan akses. Sistem ini sekaligus mempermudah panitia beasiswa dalam seleksi nasional, pendaftaran, validasi berkas hingga penyaluran penerima beasiswa ke perguruan tinggi jadi lebih efektif dan efisien.

“Kami menggandeng SEVIMA agar semua peserta yang menjadi sasaran penerimaan beasiswa kelapa sawit dapat dengan mudah mengakses dan mendaftar sebagai calon penerima beasiswa.” ujar Baginda.

“Para peminat bisa memperoleh informasi lebih lanjut dengan mengunjungi beasiswasdmsawit . id. Segera mendaftar, karena pendaftaran akan ditutup pada 19 Juli 2022!,” pungkas Baginda.

Sasaran beasiswa ini yaitu pekebun, keluarga pekebun, karyawan/pekerja pada usaha budidaya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, keluarga karyawan/pekerja pada usaha pada usaha budidaya dan/atau pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari anak/istri atau suami, Pengurus/Anggota koperasi/Lembaga, dan ASN (PNS dan PPPK) yang bergerak dalam perkelapasawitan

Gunawan Ciptadi, Ketua Umum ALPENSI (Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia) menyambut baik beasiswa tahun ini yang ditargetkan 1.000 orang. Proses seleksi lewat Ditjenbun secara online juga ada psikotest segala sangat lengkap, jarang digunakan dalam seleksi perguruan tinggi lain.

Sistim yang digunakan juga sangat canggih dengan melibatkan artificial intellihence sehingga proses seleksi bisa berlangsung dengan baik dan hasilnya diharapkan seperti yang diinginkan. “Saya mengajak beasiswa yang mungkin terbesar di Indonesia ini bisa dimanfaatkan sebaiknya-baiknya oleh pekebun. Tujuh perguruan tinggi yang tergabung dalam ALPENSI ikut serta mensosialisasikan ke daerah-daerah,” katanya.
.

Baca Juga:  Hambatan Kinerja Sawit Dalam Negeri Pelik