2nd T-POMI
2022, 9 Juli
Share berita:

Serdang Berdagai, Mediaperkebunan.id

Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E., Bupati Dharmasraya-Sumatera Barat berkunjung ke Kabupaten Sedang Berdagai Sumatera Utara. Salah satu objek kunjungannya adalah PT Socfin Indonesia (SOCFINDO) , produsen kecambah kelapa sawit .

Didampingi oleh H. Darma Wijaya, Bupati Serdang Bedagai, kunjungan ini adalah untuk melihat langsung proses produksi benih unggul kelapa sawit Socfindo. Dengan melihat ini maka rombongan Pemkab Dharmasraya bisa menambah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tanaman kelapa sawit. Hal ini sesuai dengan motto Kabupaten Dharmasraya : Tau Jo Nan Ampek.

Melalui kunjungan ini, diharapkan hubungan pemerintah Kabupaten Dharmasraya-Serdang Bedagai dengan PT Socfindo semakin baik ke depannya. Usaha perkebunan kelapa sawit di Ranah Cati Nan Tigo (Dharmasraya) dan Tanah Bertuah Negeri Beradat (Serdang Berdagai) semakin berkembang, baik perkebunan rakyat maupun perusahaan.

Agustiaman Purba, Seed Sales & Marketing SOCFINDO menyatakan saat ini kecambah kelapa sawit yang dihasilkan adalah DxP Socfindo Lame, DxP Socfindo Yangambi dan DxP Socfindo MT Gano. DXP Socfindo MTG adalah bahan tanaman kelapa sawit berkelanjutan yang lebih tahan terhadap penyakit Ganoderma dan tetap memberikan profit yang tinggi dengan menjaga kelestarian alam.

Benih yang dilepas Agustus 2013 ini telah banyak digunakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan petani. Tercatat ada 43 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menggunakannya.

Penggunaan benih toleran Ganoderma ini sangat penting terutama pada penanaman generasi ke 2 dan seterusnya di daerah yang sudah terserang terutama di Sumatera, tetapi di Kalimantan juga sudah banyak yang terserang.

Hasil simulasi menunjukkan jika menggunakan benih lain maka penurunan populasi tanaman bisa mencapai 5,5%/tahun sedang dengan DXP Socfindo MT Gano hanya 1,5%/tahun. Efek terburuk Ganoderma adalah populasi tanaman pada umur 15 tahun tinggal 80 pokok/Ha sehingga tidak layak secara ekonomis dan harus direplanting 1-2 tahun kedepan. Kejadian seperti ini membuat bisnis kelapa sawit jadi tidak menguntungkan.

Baca Juga:  ISPO BUTUH PERCEPATAN BUKAN PENGUATAN

Dalam satu siklus produksi pada kondisi endemik Ganoderma dapat menghasilkan CPO dan PK 1,5 kali lipat daripada varietas normal karena populasi tanaman sampai umur 25 tahun lebih dari 100 pokok/Ha.

Di daerah endemik Ganoderma penggunaan benih DxP Socfindo MT Gano sangat dianjurkan. Karena harga kecambahnya lebih tinggi sehingga untuk 1 Ha ada tambahan investasi Rp1,8 juta. Tetapi dengan menjaga populasi hanya turun 1,5%/tahun dibanding 5,5%/tahun maka ada pendapatan tambahan Rp392 juta/ha selama satu siklus.

Kebun kelapa sawit milik Socfindo sendiri dengan luas 38.727 Ha tahun 2020 yang ditanami DxP Socfindo MT Gano mencapai 8.064 Ha (20,8%). Ditanam pertama tahun 2013 seluas 180,82 Ha produktivitas umur 3 tahun 15,011 ton TBS/Ha, 4 tahun 20,044 ton, 5 tahun 23,632 , 6 tahun 25,707 ton, 7 tahun 277,94 ton. Serangan Ganoderma pada tanaman umur 5-8 tahun hanya 0,29%.

Kecambah DxP Socfindo proses pembibitanya sama dengan DxP Socfindo Lame dan DxP Socfindo Yangambi, tidak ada perlakukan khusus. Demikian juga perawatan sesuai standar teknis kelapa sawit yaitu dengan kultur teknis terbaik. Dengan DxP Socfindo MT Gano bukan berarti tidak ada serangan tetapi lebih rendah dan lebih lama.