2017, 30 September
Share berita:

Medan – “Awas kelapa sawit dalam bahaya”, kalimat tersebut terlontar oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang saat membuka acara Indonesia Palm Oil Stakeholder-Forum (IPOS-Forum) 2017 yang bertemakan “Mendaulatkan Sawit Indonesia” di Medan.

“Jadi harus diakui bahwa tidak sedikit yang menginginkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia ini tidak maju dan tumbuh kembang,” keluh Bambang dalam IPOS-Forum 2017.

Bahkan, Bambang mengakui sebenarnya tidak hanya perkebunan kelapa sawit saja yang ingin dilumpuhkan oleh pihak luar tapi seluruh perkebunan. Hal ini lantaran menurut beberapa pengamat bahwa negara manapun yang mempunyai produksi perkebunan maka berpotensi untuk mengusasi dunia dan sebagian besar produksi itu ada di Indonesia.

“Apalagi kelapa sawit. Produk turunannnya tidak hanya dijadikan untuk produk makanan dan minuman (mamin), kosmetik dan lainnya, tapi juga berpotensi untuk sumber energi, seperti biodiesel. Artinya disaat sumber energi yang berasal dari fosil mengalami penyusutan maka bukan tidak mungkin akan digantikan oleh biodiesel yang berasal dari kelapa sawit,” papar Bambang.

Namun, Bambang mengingatkan, ditengah-tengah kencangnya arus isu negatif dari negara luar untuk mengkerdilkan komoditas kelapa sawit, maka pelaku harus tetap bersatu serta optimis dan jangan terpaku pada isu negatif tersebut. Sebab tidak hanya isu negatif yang menjadi masalah.

“Untuk itu, mari kita bangun kekuatan. Kalau kita kompak tidak ada yang mau mengganggu gugat. Tetapi saat ini perkebunan kita belum kompak, maka mari kita jadikan hari ini bisa lebih kompak dan bersatu membangun komtmen,” pungkas Bambang. YIN

Baca Juga:  PPKS ke Depan Andalkan Jasa dan Industri Hilir