2016, 9 Februari
Share berita:

Aren Tipe Dalam kini yang pertama kalinya dirilis Kementerian Pertanian dapat dijadikan sebagai sumber benih unggul. Produksi niranya mencapai 30 liter lebih dengan kadar gula 13,6 persen.

Aren Tipe Dalam pertama kini telah dirilis Kementerian Pertanian. Aren tipe dalam asal Tomohon, Sulawesi Utara ini mampu menghasilkan nira tinggi berkisar 25 – 36 liter/pohon/hari. Varietas baru ini dapat menjadi benih bermutu guna menjawab kebutuhan pasar.

Balai Penelitian Tanaman Palma berhasil melakukan eksplorasi dengan menemukan tanaman aren tipe dalam berproduksi nira tinggi di salah satu daerah sentra tanaman aren di Tomohon, Sulawesi Utara. Di daerah yang memiliki tanaman aren seluas 756 hektar ini memang diduga sebagai tempat yang memiliki keragaman genetik aren yang cukup besar.

Eksplorasi aren tipe dalam ini dilakukan sejak 2008 dengan hasil produksi nira rata-rata di atas 25 liter per hari. Dari eksplorasi itu akhirnya Balai Penelitian Palma bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tomohon pun melanjutkannya dengan observasi pada 2012. Hasilnya ternyata aren tipe dalam di daerah 23 kilometer dari Manado itu mampu menghasilkan nira yang cukup tinggi.

Dari 30 tanaman yang diamati, tim peneliti menganalisa kekompakan tanaman, produksi nira, dan juga kualitas gulanya. Untuk nira dianalisa produksi nira mayang per hari selama tiga tahun antara 2012 – 2014. Setiap tahun dipilih 10 pohon aren dan setiap pohon kemudian dipilih satu mayang jantan yang baru mulai disadap hingga selesai.

Hasil pengamatan tim peneliti sejak 2012 hingga 2014 menunjukkan bahwa produksi nira aren tipe dalam Tomohon memang tergolong tinggi. Karena produksi nira per hari pada 2012 berkisar 25 – 38 liter dengan waktu penyadapan per tanda 6,3 bulan. Sedangkan pada 2013 produksi nira mencapai 24 – 36 liter dengan waktu penyadapan 6,5 bulan, dan 24 – 30 liter pada 2014 dengan waktu penyadapan 5,2 bulan.

Dengan demikian hasil nira secara optimal per mayang untuk populasi aren tipe dalam Tomohon berkisar 4.860 liter hingga 6.237 liter. Dibandingkan dengan aren di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Timur, produksi nira per mayang rata-rata hanya mencapai 912 liter.

Satu pohon aren tipe dalam memiliki mayang jantan sampai 12 buah. Namun umumnya yang disadap hanya sampai tanda ke-6 dengan setiap mayang rata-rata disadap selama dua bulan. Hasil pengamatan produksi nira per mayang dan lama penyadapan per mayang menunjukkan bahwa produksi nira dan lama penyadapan mulai menurun setelah tandan ke-3.

Hasil observasi di desa Tara-Tara menunjukkan rata-rata produksi nira mencapai 27,64 liter per hari dengan produksi nira berkisar 870 – 4.463 liter per mayang dengan lama penyadapan berkisar 34 – 212 hari. Hal ini menyebabkan produksi nira dan lama penyadapan di desa Tara-Tara ini memiliki keragaman tinggi. Hal yang sama juga di dua desa yang dijadikan penelitian.

Dari hasil seleksi tim peneliti memperoleh 33 pohon dengan kisaran produksi nira sebanyak 30 – 35 liter per mayang per hari. Sedangkan lama penyadapan lebih dari tiga bulan per mayang. Rata-rata produksi nira aren tipe Dalam Tomohon sendiri hanya berkisar 24 – 27 liter per mayang per hari dengan lama penyadapan lebih dari 2,5 bulan dengan kadar gula 13,61 persen.

Rata-rata setiap pohon aren tipe dalam Tomohon memiliki delapan mayang betina dan setiap mayang rata-rata memiliki 3.000 buah yang setiap buahnya terdapat tiga biji aren. Dengan demikian dalam satu mayang terdapat 9.000 biji aren yang berpotensi untuk dijadikan benih sekitar 80 persen. Sehingga dalam satu pohon aren tipe dalam dapat diperoleh benih sebanyak 54.700 butir yang dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 136 hektar.

Hasil observasi Balit Palma menunjukkan aren tipe dalam Tomohon ini tidak ditemukan adanya serangan hama dan penyakit. Sedangkan tanaman aren di Banten, Kutai Timur, dan daerah sentra aren lainnya ditemukan emapt jenis hama penyakit yang menyerang yakni oryctes rhinoceros, rhyncohoporus sp, lariscus sp (tupai), kera, dan ulat. (YR)

Baca Juga:  PEMBANGUNAN PERKEBUNAN SAWIT SUSTAINABLE DILAKUKAN DI PAPUA