2022, 15 April
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Apical Group, salah satu perusahaan pengolah minyak nabati global terkemuka menggelar kegiatan buka puasa bersama media bertema penggunaan minyak goreng secara sehat.

Kegiatan ini diawali dengan kegiatan memasak hidangan buka puasa dengan menu mie pecel seafood dan pai kelapa yang dipandu oleh Technical Baker Apical Group, Chef Teddy Kosasih dan Chef Heri Teguh Mulyono, yang dalam proses pembuatannya menggunakan produk-produk minyak sawit berkelanjutan yang diproduksi Apical Group.

Pada kesempatan ini, Apical Group juga menginformasikan mengenai berbagai jenis minyak goreng yang diproduksi dan dipasarkan oleh Apical Group.

Ardiahty Bachtiar, Head of Commercial B2C Sales & Marketing Apical Group mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang masih belum mengetahui perbedaan jenis minyak goreng di pasaran. Menurutnya, secara umum terdapat empat jenis minyak goreng yang beredar di pasaran yakni minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium, serta minyak goreng padat.

“Perbedaan minyak goreng curah dan kemasan ada pada packaging atau kemasannya. Minyak goreng curah tidak menggunakan label pada kemasannya, sedangkan minyak goreng kemasan sederhana dikemas lebih ekonomis dengan ukuran 1 liter, sementara itu minyak goreng kemasan premium dikemas dengan lebih eksklusif dan hadir dengan ukuran kemasan yang lebih bervariasi,” jelas Ardiahty atau yang akrab disapa Diah.

Lebih lanjut menurut Diah, minyak goreng padat memiliki fungsi sama seperti minyak goreng, hanya saja bentuknya padat dan bukan cair. Perbedaan lainnya yakni jika minyak goreng biasa dapat langsung digunakan untuk menggoreng, minyak padat harus dilelehkan terlebih dulu.

Minyak goreng padat juga memiliki tekstur yang lembut seperti krim serta tidak memiliki aroma dan rasa sehingga tidak mengubah rasa asli makanan seperti juga minyak goreng biasa. Minyak goreng padat biasanya digunakan untuk deep frying seperti menggoreng churros, kentang goreng, dan lainnya serta membuat makanan lebih terasa renyah dan juicy.

Baca Juga:  Harga Sawit Riau Naik 71,89 Per Kg

Sementara itu Fajar Marhaendra, Senior Manager IDEAS (R&D) Apical Group mengungkapkan bahwa Apical selalu berkomitmen untuk menciptakan produk-produk yang inovatif sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pasar, baik pasar domestik maupun global.

Saat ini produk pangan yang diproduksi Apical Group yakni minyak goreng dengan merek Camar, Harumas, VIP, serta minyak goreng padat dengan merek Frybest, Frybest Plus, dan Superfry. Sedangkan untuk produk margarin, Apical memproduksi Marigold, Vitas, Medalia, dan Bakeria.

Berbagai varian produk yang dihasilkan tersebut menurut Fajar merupakan inovasi dari departemen yang ia pimpin sebagai bagian dari strategi diferensiasi produk yang membedakan produk-produk Apical dengan produk lainnya di pasaran.

“Kami selalu berusaha menciptakan produk berkualitas tinggi dan berkelanjutan, tanpa mengabaikan aspek kesehatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen”, tambah Fajar.

Aspek Kesehatan Minyak Goreng Sawit
dr Sonia Wibisono pun menyebutkan, bahwa informasi keliru mengenai minyak sawit harus dihentikan dan penting bagi media untuk menyebarluaskan kepada masyarakat mengenai kandungan sehat yang terdapat pada minyak sawit.

“Banyak informasi salah yang menyebutkan bahwa minyak sawit tidak sehat, padahal minyak sawit sangat baik jika dikonsumi tak berlebihan, karena pada minyak sawit terdapat keseimbangan antara lemak jenuh dan lemak tidak jenuh, tidak mengandung kolesterol, mengandung asam lemak esensial dan kaya akan vitamin A,” kata dr Sonia.

Menurut dr Sonia lebih lanjut, salah satu hal penting dalam penggunaan minyak goreng secara sehat adalah dengan menghindari pemanasan ulang atau menggunakan minyak goreng berkali-kali. “Seringkali masyarakat menggunakan minyak goreng berkali-kali, hal itu kurang sehat, karena kandungan baiknya telah rusak”, tambahnya.

Seperti yang mungkin telah diketahui bahwa World Health Organization (WHO) telah melarang produk pangan dengan kandungan lemak trans di tahun 2023. Menurut Fajar, konsumen tidak perlu khawatir mengonsumsi produk Apical karena produk-produk Apical tidak mengandung lemak trans atau trans fat yang segera dilarang penggunaannya di tahun depan.

Baca Juga:  ISPO, TUNJUKKAN KEPERCAYAAN PUBLIK PEMBANGUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA