2017, 28 Januari
Share berita:

Setelah menerima bea siswa pendidikan sejak Juli 2016, maka di bulan Februari 2017 ini , sebanyak 300 anak petani kelapa sawit dari 11 provinsi di Indonesia akan melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Hal tersebut diungkapkan oleh Anizar Simanjuntak, Ketua Dewan Pimpinan PUsat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) kepada perkebunannews.com, Jum’at (28/1/2016).

Lebih lanjut, menurut Anizar bea siswa tersebut adalah kerjasama antara APKASINDO dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Instiper Yogjakarta dan Politeknik Sawit Citra Widya Edukasi (CWE), Bekasi.

“Jadi PKL ini merupakan penerapan Link and Match dengan dunia kerja. PKL akan dilakukan di perusahaan kelapa sawit tempat anak petani ini berasal,” jelas Anizar.

Rencananya, menurut Anizar PKL ini akan dimulai tanggal 6 Februari – 31 Maret 2017. Artinya selama 2 bulan 2 minggu anak-anak petani akan dilatih oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit agar selepas PKL bisa mengolah kebun miliknya dari hasil PKL yang didapatkannya.

Sehingga diharapkan melalui pemberian beasiswa terhadap putra-putri petani ini adalah untuk meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat. Sebab setelah lulus mereka diharapkan kembali mengabdi ke perkebunan rakyat baik ke koperasi, kelompok tani atau menjadi petani swadaya.

“Bahkan kita sudah datang ke Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) terkait PKL ini, dan hasilnya para perusahaan menerima seluas-luasnya untuk program PKL ini,” papar Anizar.

Sekedar catatan, bea siswa yang diberikan ini setara dengan mandor. Mereka sudah belajar mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan pengetahuan lainnya seperti seperti pengolahan minyak sawit, bagaimana memperoleh sertifikasi ISPO dan lain-lain. Rencanya program bea siswa ini akan dilanjutkan tahun 2017. S

Baca Juga:  Implikasi PP No 22 Tahun 2021 Terhadap Praktek Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit