2nd T-POMI
2016, 8 Desember
Share berita:

Keseriusan pemerintah untuk membuktikan bahwa perkebunan kelapa sawit telah dilakukan secara sustainable (keberlanjutan) terlihat dari jumlah perusahaan yang menerima sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) terus bertambah setiap tahunnya.

Terbukti, di Hari Perkebunan (Harbun) yang ke 59 yang diadakan di Medan, Sumatera Utara yang jatuh pada tanggal 10 Desember ini sebanyak 42 persahaan akan menerima sertifikat ISPO. Sehingga total perusahaan yang akan menerima sertifikat ISPO sebanyak 226 perusahaan. “Kita akan terus mendorong sertifikat ISPO untuk pembuktian bahwa sawit kita sudah sustainable,” jelas Kepala Sekretariat ISPO, R Azis Hidayat kepada perkebunannews.com, Kamis (8/12/2016).

Lebih lanjut, menurut Azis, pihaknya tidak hanya menggenjot jumlah sertifikasi ISPO, tapi juga akan memperkuat posisi ISPO. Sebab, meskipun aturan ISPO sudah diatur dalam Pereturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 11 tahun 2015. Tapi aturan tersebut tidak cukup kuat mengingat kelapa sawit adalah komoditas strategis.

“Sehingga dalam hal ini perlu diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpres) agar posisi ISPO bisa lebih kuat,” jelas Azis.

Sebab, menurut Azis, sustainable menjadi harga mati bagi komoditas kelapa sawit. “Atas dasar itulah Komisi ISPO terus memperbesar jumlah sertifikasi ISPO untuk membuktikan bahwa komoditas kelapa sawit di Indonesia telah menerapkan prinsip dan kriteria yang ramah lingkungan atau sustainable.” YIN

Baca Juga:  Tindak Tegas Penjual Pupuk Subsidi Tidak Sesuai HET