Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Fadjry Djufry menyatakan dalam rangka mendukung tahun perbenihan 2017/2018 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Balitbangtan Kementan RI melalui Balittri mendapat tugas untuk menyiapkan bibit tanaman kopi, kakao dan karet dengan dukungan teknologi pembibitan/pembenihan yang tersedia.
Menurut Syafaruddin, Kepala Balittri yang akrab disapa dengan panggilan Deden, total benih siap salur yang harus disiapkan pada tahun 2017 ini sebanyak 1.518.100 benih, yang terdiri dari 657.900 benih kopi arabika yang berasal dari biji, 78.200 stek berakar kopi robusta, 561.000 benih kakao berasal dari biji hibrida F1 dan 221.000 benih karet yang berasal dari biji yang nantinya akan digunakan sebagai batang bawah.
Varietas yang digunakan untuk kopi arabika adalah Sigarar Utang. Penggunaan biji pada penyediaan benih kopi Arabika didasarkan kepada kemampuannya menyerbuk sendiri. Berbeda dengan Arabika, kopi Robusta adalah tanaman yang menyerbuk silang, sehingga benih diperbanyak dengan cara stek berakar yang berasal dari klon-klon unggul dari kebun entres Balittri yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian.
Lebih lanjut Kepala Balittri juga menyampaikan ada beberapa teknologi yang dihasilkan oleh Balittri dan diaplikasikan untuk mendukung kegiatan pengadaan perbenihan ini seperti penggunaan pupuk hayati dan pestisida nabati. “Ini yang menjadikan perbenihan Balittri memberikan nilai plus karena adanya sentuhan inovasi. Dari awal penyemaian, benih tersebut tidak hanya diberikan pupuk kandang seperti biasa namun juga diberikan pupuk hayati sehingga vigoritasnya bagus. Selain itu kita juga menggunakan pestisida nabati supaya meminimalisir adanya patogen yang terbawa benih, “lanjut Kepala Balittri.
Untuk mendukung keberhasilan perbenihan tersebut salah satu sarana dan prasarana yang sangat penting untuk dimiliki adalah rumah benih. Dalam hal ini, Balittri sudah membangun 3 unit rumah benih dengan total luasan kurang lebih 8.440 m2. Sarana pendukung lainnya seperti: traktor, anhang, dan kendaraan bermotor. Sementara untuk pengairan dibuat deep well sehingga kebutuhan air akan selalu terpenuhi.