2nd T-POMI
2023, 2 September
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Saat ini terjadi pergeseran kebutuhan dunia terutama di industri yang terkait dengan pangan dan energi.  Pandemi Covid-19 dan perang Rusia Ukraina ternyata memberi dampak yang sangat signifikan terhadap kebutuhan dan keberlangsungan rantai pasok global terhadap seluruh ekosistem dunia usaha.

Sektor kakao dan cokelat sebagai bagian dari ekosistem industri pangan, tidak terlepas dari dampak yang saat ini terjadi, terlebih dengan permintaan pasar yang semakin meningkat terutama dari sisi keberlanjutan dan memberikan nilai tambah lebih. Untuk itu perlu melihat rantai pasok global kakao dan cokelat dari sisi inovasi yang terus berkembang, pertumbuhan ekonomi atas naiknya permintaan serta tingginya persyaratan bagi produk-produk kakao dan cokelat dengan tekanan pada keberlanjutan.

Merespon dinamika ini, Asosiasi Kakao Indonesia (ASKINDO) menyelenggarakan the 8th Indonesian International Cocoa Conference & Dinner pada tgl 14-15 September 2023 di Bali dengan tema yang sesuai dengan kondisi geopolitik saat ini yaitu “Paradigm Shifting: Global Cocoa & Chocolate Supply Chain through Innovation, Growth and Sustainability”.

Para pembicara nasional dan global yang mewakili berbagai kalangan dari petani, pedagang, industri pengolah kakao dan cokelat, hingga pelaku usaha yang memproduksi cokelat Artisan dan Craft yang saat ini mempunyai ceruk pasar yang sangat khusus dan semakin bertumbuh. Konferensi ini diharapkan mampu memberikan gambaran bagaimana sebenarnya kondisi usaha di bidang kakao dan cokelat di tingkat global, regional dan nasional, terutama terkait dengan rantai pasok global sektor ini.

Bagaimana konferensi ini bisa memberikan pemahaman yang tepat dan pengetahuan yang baru. Terlepas dari tantangan terkait rantai pasok global yang dihadapi, investasi di bidang riset dan inovasi diharapkan dapat memberikan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menciptakan produk kakao dan cokelat yang memberikan nilai berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar.

Baca Juga:  Potensi Ekspor Perkebunan Mencapai Rp 1.000 Triliun

Di sektor kakao, Indonesia masih diakui sebagai negara yang memasok produk-produk industri pengolahan kakao terbesar ketiga di dunia. Ini menjadi kesempatan yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor kakao Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan bisa menjadi pendorong, menjadikan kakao sebagai komoditas prioritas termasuk meningkatkan produktivfitas biji kakao, memperkuat industri pengolahan kakao yang ada dan memberikan ruang yang besar untuk menciptakan produk cokelat terutama dalam bentuk artisan dan craft yang akan diakui oleh dunia.

Dirjen Industri Agro, Kemenperin, Putu Juli Ardika menyatakan pihaknya mendukung acara the 8th Indonesian International Cocoa Conference & Dinner karena akan membawa dampak positif bagi pengembangan industri pengolahan kakao dan cokelat nasional. Diharapkan juga dapat mengenalkan kualitas dan keunikan rasa cokelat Indonesia.

Acara  direncanakan akan dibuka oleh Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasamita didampingi oleh Ketua Umum ASKINDO, Arief Susanto; dan the Chairman of International Cocoa Organization, Michel Arrion; serta dihadiri oleh para pemangku kepentingan di sektor kakao nasional dan internasional, dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan mengembalikan kejayaan sektor kakao Indonesia di tingkat global.