2nd T-POMI
2016, 21 April
Share berita:

Minyak Sawit mengandung zat antioksidan yang bermanfaat mengendalikan sel tumor atau kanker.

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, kanker termasuk salah satu penyakit yang paling ditakuti. Karena mampu menghilangkan nyawa manusia setiap tahunnya.

Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan sel tertentu yang liar atau ganas, berubah fungsi (mutasi) dan menyerang sel-sel normal dalam tubuh. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Penyebabnya bermacam-macam seperti radiasi, virus, bahan kimia dan lain-lain. Teori paling mutakhir penyebab mutasi sel adalah adanya radikal bebas.

“Jadi untuk mengatasi dan menghambat sel kanker, radikal bebas harus dimusnahkan. Karoten dan Vitamin E yang antara lain terdapat banyak dalam minyak sawit ternyata mampu untuk memusnahkan radikal bebas serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker,” ungkap Tungkot.

Terbukti, Tungkot memaparkan, berbagai hasil penelitian didalam maupun diluar negeri telah membuktikan bahwa minyak sawit bermanfaat dalam menekan perkembangan sel kanker. Chong YH, (1987) menemukan bahwa penggunaan minyak sawit dapat menemukan pertumbuhan tumor dan bahkan lebih baik dibandingkan dengan minyak kedelai.

Demikian juga hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Departemen Kesehatan RI dan Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Muhillal, dkk, 1991) membuktikan bahwa pemberian minyak sawit dapat mengendalikan dan menghambat perkembangan (berat dan volume) tumor.

“Hal ini disebabkan karena minyak sawit mengandung zat antioksidan seperti karoten (Vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (Vitamin E). Sebagai catatan kandungan tokotrienol minyak sawit dua kali lebih banyak dibanding minyak kedela,” terang Tungkot. YIN

Baca Juga:  Indonesia Bidik Pasar Kopi di Jerman