2nd T-POMI
2024, 4 April
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id – Harga kopi dunia pada April 2024 meningkat tajam pada beberapa negara menurut Vietnam Agriculture. Kopi Robusta dan Arabika diperdagangkan pada harga USD 3.479 /ton dan 188,85 sen/ pon. 

Harga kopi bursa London dan New York berjalan secara fluktuatif. Harga Robusta di bursa London berada di level USD 3.479/ton. Di bursa New York, harga Arabika naik tajam sebesar 2,95 sen, menjadi 191,80 sen/ton.

Harga kopi bursa London cenderung stabil karena masih libur. Sementara itu, harga kopi Arabika di bursa New York meningkat tajam karena kekhawatiran cuaca di Brazil yang dapat memperlambat panen. 

Brazil siap untuk meningkatkan produksi Robusta lebih dari 7% untuk musim 2024 hingga 2025, yang berpotensi meningkatkan kemampuan ekspornya. Sementara Indonesia menghadapi kemungkinan penurunan produksi Robusta karena El Nino. 

Di Vietnam, harga kopi domestik mengalami sedikit kenaikan, diperdagangkan antara VND 98.100/kg dan VND 98.700/kg. Kendala yang dihadapi oleh Vietnam adalah kurangnya pasokan kopi dan kondisi cuaca kering. Sektor kopi di Vietnam melaporkan omset sebesar USD 1,9 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, dengan penanaman kopi seluas 660 ribu hektar. 

Ketatnya pasokan kopi robusta dari Vietnam, produsen biji kopi robusta terbesar di dunia, merupakan faktor utama kenaikan harga.  Departemen pertanian Vietnam memproyeksikan bahwa produksi kopi Vietnam pada tahun panen 2023/24 dapat turun 20% menjadi 1,472 MMT, hasil panen terkecil dalam empat tahun terakhir, karena kekeringan.  

International Coffee Organization (ICO) baru-baru ini melaporkan bahwa ekspor kopi global bulan Januari naik 32,3% y/y menjadi 12,62 juta kantong. Dari Oktober-Januari, ekspor kopi global naik 13,1% y/y menjadi 45,125 juta kantong.

Baca Juga:  Cita Rasa Kopi Indonesia Memikat Pasar Denmark

Begitupun dari laporan Foreign Agriculture Service (FAS) USDA yang memproyeksikan bahwa produksi kopi dunia pada 2023/24 akan meningkat 4,2% y/y menjadi 171,4 juta kantong. Peningkatan 0,7% pada produksi arabika menjadi 97,3 juta kantong, dan penurunan 3,3% pada produksi robusta menjadi 74,1 juta kantong.

Namun adanya cuaca El Nino menyebabkan kekhawatiran pada jumlah produksi kopi dan kenaikan harga kopi di dunia. Pola El Nino biasanya membawa hujan lebat ke Brasil dan kekeringan ke India, yang berdampak negatif pada produksi tanaman kopi.  Peristiwa El Nino dapat membawa kekeringan ke area-area kopi di Vietnam pada akhir tahun ini dan pada awal 2024.

Hujan lebat pada daerah-daerah penghasil kopi di Brazil mungkin telah merusak tanaman kopi.  Hal ini menyebabkan kekhawatiran penurunan produksi kopi di Brazil pada tahun ini. Somar Meteorologia melaporkan bahwa wilayah Minas Gerais di Brazil menerima curah hujan 75,4 mm pada minggu lalu, atau 335% dari rata-rata historis.