2nd T-POMI
2022, 22 Desember
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memastikan prinsip “from palm oil to palm oil” diterapkan di setiap program. Kinerja penghimpunan dana BPDPKS di tahun 2022 dari pungutan ekspor sawit diperkirakan mencapai Rp 34,5 triliun, sedangkan kinerja imbal hasil dana kelolaan di tahun 2022 sebesar Rp 800 miliar.

“Dana kelolaan tersebut digunakan untuk menjalankan program program yang meliputi pemberian dukungan untuk program mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat, penyediaan sarana dan prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, serta program promosi dan kemitraan,” ujar Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurachman pada laporan akhir tahun BPDPKS 2022, di Jakarta, Kamis (22/12).

Lebih dalam Eddy memaparkan, seluruh kegiatan prioritas yang dilakukan oleh BPDPKS ditujukan dalam rangka pengembangan kelapa sawit berkelanjutan dengan tujuan utama menjaga stabilisasi harga dan efisiensi biaya produksi yang dilakukan melalui penciptaan kualitas produk yang unggul, kepastian supply, kepastian pasar dan tersedianya infrastruktur yang mendukung, utamanya untuk melakukan transformasi kesejahteraan rakyat melalui industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Eddy menyebutkan, kinerja program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) 2022 ini hanya mencapai 30.759 hektar (Ha) dengan dana tersalur Rp 923 miliar. “Capaian di tahun 2022 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, utamanya disebabkan kendala terhadap pemenuhan persyaratan keterangan tidak berada di kawasan hutan dan kawasan lindung gambut serta keterangan tidak berada di lahan HGU,” katanya.

Sedangkan program Insentif Biodiesel 2022, BPDPKS telah menyalurkan dana Rp 10,6 triliun dengan volume 34,56 kilo liter. “Dibandingkan 2021 dana insentif biodisel ada penurunan karena harga solar dalam beberapa bulan lebih tinggi dari biodisel,” jelas Eddy.

Baca Juga:  FKPB-KS : EKSPOR BENIH SAWIT JADIKAN INDONESIA PEMAIN GLOBAL

Selanjutnya, kinerja program penelitian dan pengembangan dimana sejak tahun 2015 hingga 2022 BPDPKS telah mendanai 279 riset yang melibatkan 950 peneliti di 78 lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia dengan dana yang telah disalurkan mencapai Rp 501,2 miliar.

Di tahun 2022 ini, BPDPKS lebih selektif dalam pendanaan dengan prioritas riset-riset yang berpotensi untuk mencapai komersialisasi dan dapat dimanfaatkan langsung oleh industri.

“Salah satu inovasi unggulan dari program Litbang untuk peningkatan konsumsi dalam negeri dan nilai tambah kelapa sawit yaitu reka cipta Bensin Sawit (Bensa) dengan RON 110 dan Minyak Makan Sehat,” papar Eddy.

Sementara untuk capaian program pengembangan SDM, sejak tahun 2015 hingga 2022 telah melibatkan 11.688 peserta pelatihan dan 4.265 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dengan dana yang telah disalurkan sebanyak Rp 305,2 miliar. BPDPKS berencana tahun 2023 akan menambah program beasiswa dari 1.000 mahasiswa menjadi 2.000 mahasiswa.

Kinerja program promosi sawit selama tahun 2022 antara lain ditunjukkan dengan sentimen positif media terutama di semester kedua, dimana BPDPKS memberikan dukungan sponsorship & pendanaan pada event besar seperti G20, COP27, GLOBOIL Trade Expo Indoneseia 2022, Forum Sawit Indonesia (FoSI 2022), Indonesian Palm Oil Stakeholder Forum (IPOS-Forum 2022) dan IPOC 2022.

Capaian program Sarana dan Prasarana 2022 ini meliputi 15 lembaga pekebun yang telah ditetapkan sebagai penerima dana sarana dan prasarana dengan total nilai dana mencapai Rp 44,3 miliar berupa kegiatan ekstensifikasi, intensifikasi, mesin pertanian, dan peningkatan jalan.

Eddy juga menjelaskan kontribusi BPDPKS terhadap pengembangan UMKM Sawit di Indonesia dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi, asosiasi petani sawit, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), disamping itu di akhir tahun ini, BPDPKS juga telah mendapatkan penghargaan Sawit Indonesia Award 2022 dalam kategori Pemberdayaan UKMK dan petani sawit. (YR)

Baca Juga:  P3PI PERKENALKAN TEKNOLOGI PENGHEMAT AIR PADA SAAT EL NINO