2nd T-POMI
2024, 25 April
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong produktivitas kelapa sawit rakyat degan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) lewat program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria). Selain melakukan penggantian tanaman tidak produktif, petani diajak untuk melakukan penanaman padi gogo.

Kementan telah melakukan Kick Off penanaman perdana program PSR Bersama KUD Gajah Mada, Desa Telagasari, Kecamatan Kelumpung Hilir, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada hari Rabu (24/4).

“Alhamdulillah, hari ini telah dilaksanakan kick off penanaman perdana program peremajaan sawit rakyat jalur kemitraan dan tumpang sari padi gogo di Provinsi Kalsel, kami sangat berharap ini dapat membangun sinergi positif antara seluruh pihak dalam mendukung secara konkret akselerasi program PSR,” kata Ardi Praptono, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, mewakili Direktur Jenderal Perkebunan, Rabu (24/4).

Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan arahan yang diberikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang berharap Ditjenbun dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo Tahun Anggaran 2024. Ditjenbun dalam hal ini bertanggungjawab dalam menyiapkan laha perkebunan dan CPCL penerima kegiatan tumpang sisip padi gogo sebagai upaya penambahan luas tanam padi.’

Sejak tahun 2017, Ditjenbun telah menerbitkan Rekomendasi Teknis seluas 337.647 hektar untuk 150.770 pekebun, dan di Kalimantan Selatan sendiri telah diterbitkan Rekomendasi Teknis seluas 5.989 hektar untuk 3.089 pekebun.

Ardi menambahkan bahwa program PSR merupakan salah satu upaya Kementan untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas sawit melalui penggantian tanaman tidak produktif dengan benih yang berkualias dengan penerapan Good Agriculture Practices (GAP).

Ardi berharap pembanguan perkebunan kelapa sawit tidak hanya sekedar meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat menyinergikan semua pihak yang terlibat. Karenanya, Kementan berharap seluruh stakeholder kelapa sawit khususnya Pemerintah Daerah, Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, Pimpinan Perbankan, Asosiasi, dan Pekebun Kelapa Sawit dapat bersinergi menyukseskan program PSR agar dapat berjalan secara optimal.

Baca Juga:  Satu Perusahaan Sawit Jadi Tersangka Karhutla

Menyangkut perubahan iklim perkepanjangan El Nino, Ardi menyampaikan rasa khawatirnya karena berpengaruh pada produksi kelapa sawit Indonesia. Apalagi fenomena alam ini berulang secara periodik dan memiliki dampak beragam pada industri sawit, sehingga diperlukan upaya khusus dan strategis agar produksi kelapa sawit dan ketahanan pangan terjaga secara konsisten.

“Kami menghimbau, sekaligus mengajak Bapak/Ibu untuk mengambil peran dalam mendukung ketahanan pangan kita melalui tumpang sari tanaman pangan (Kesatria) di lahan kelapa sawit dengan tanaman musiman seperti padi gogo, dan dengan program Kesatria ini diharapkan dapat tetap menjaga ketahanan pangan kita,” pungkas Ardi.