2nd T-POMI
2023, 2 November
Share berita:

NUSA DUA, mediaperkebunan.id – Pelaku usaha sawit optimistis harga minyak sawit akan lebih baik tahun 2024i. Meski dibayangi perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia dan inflasi tinggi yang dialami banyak negara di dunia.

“Tahun depan kami optimistis, kinerja industri sawit bakal bullish,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Eddy Martono dalam kata sambutannya pada 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) yang digelar Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2023).

Eddy mengakui, perlambatan ekonomi dunia sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia yang berimbas harga minyak sawit Indonesia. Belum lagi faktor El Nino dan lambatnya peremajaan ikut mempengaruhi kinerja industri.

Lebih lanjut Eddy menuturkan, produksi minyak sawit Indonesia dalam beberapa tahun terkahir mengalami stagnasi. Selain El Nino dan peremajaan perkebunan rakyat juga belum maksimal.

Di sisi lain, Eddy mengatakan, konsumsi domestik terus naik seiring dengan implementasi B35. Untuk itu diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah untuk menjaga daya saing industri sawit Indonesia.

“Peran pemerintah untuk menerbitkan regulasi yang pro industri serta memperjuangkan sawit di forum internasional Uni Eropa akan membantu sawit dalam menghadapi berbagai hambatan ke depan,” harap Eddy Martono.

IPOC 2023 dibuka resmi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara video konferensi disertai penabuh gendang Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dan pengurus. (YR)

Baca Juga:  Program Biodisel Cukup Hingga B50 Saja