2nd T-POMI
2016, 20 September
Share berita:

Harus diakui bahwa perkebunan telah menyumbang pendapatan negara tapi juga harus diakui juga bahwa lahan perkebunan 80 persen dikuasai oleh masyarakat atau petani mandiri. Atas dasar itulah maka pihaknya akan membenahi perkebunan rakyat diantaranya meningkatkan produktivitas.

“Jadi kita mendukung program Menteri Pertanian yaitu pertanian pro rakyat, sehingga dalam hal ini yang akan kita lakukan yaitu membenahi perkebunan rakyat diantaranya produktivitas yang masih rendah,” jelas Direktur Jenderal Perekebunan, Kementerian Pertanian, Bambang.

Namun, menurut Bambang, meskipun anggaran untuk komoditas perkebunan mengalami pemangkasan, pihaknya tetap optimis untuk bisa membenahi perkebunan rakyat. Sebab harus diakui dengan membenahi perkebunan rakyat maka akan berdampak kepada produksi perkebunan secara nasional, mengingat luas perkebunan sebagian besar dikuasai oleh petani mandiri.

“Maka tantangan kedepan yaitu harus bisa membenahi perkebunan rakyat ditengah-tengah keterbatasan biaya, untuk itu kita akan berkreatifitas agar bisa meningkatkan produktivitas,” tegas Bambang.

Diantaranya, Bambang mencontohkan, yaitu dengan menggandeng antara pemerintah, swasta dan pihak perbankan. Swsata sengaja dilibatkan untuk bisa berpartisipasi dalam mengembangkan komoditas perkebunan yang pasarnya sudah jelas dan kebutuhannya terus meningkat setiap tahunnya baik di luar ataupun dalam negeri.

“Sehingga kedepan kita akan mensinergikan antara pemerintah, swasta, dan perbankan untuk mengembangkan komoditas perkebunan,” pungkas Bambang. YIN

Baca Juga:  Ini Dia Salah Satu Prioritas Ditjen Perkebunan 2023