2nd T-POMI
2021, 12 November
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro, menyambut positif dilepasnya varietas cengkeh dari Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Karena produktivitasnya tinggi dibandingkan varietas yang sudah ada.

“Kalau dengan produktivitas cengkeh Peling rata-rata di atas 4 ton per hektar (Ha), ini tinggi sekali. Saya kira bagus untuk meningkatkan produksi cengkeh nasional,” ujar Bagus di Jakarta.

Tim Penilai Varietas Tanaman Perkebunan belum lama ini telah melepas cengkeh Peling dari Bangkep. Cengkeh zanzibar ini memiliki keunggulan produksi bunga kering rata rata mencapai 198,51 kilogram (Kg) bunga segar. Produksi itu setara 66,17 ± 3,80 Kg bunga kering per pohon per tahun.

Hasil pemulian cengkeh Peling dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Pusat Penelitian Perkebunan, Kementan, ini memiliki produktivitas rata rata 4,6 ton/Ha bunga kering (populasi 100 tanaman, dengan faktor koreksi 70 %). Cengkeh Peling memiliki ukuran bunga lebih besar dari cengkeh Zanzibar umumnya 0,40 ± 0,05 g.

Indonesia merupakan negara produsen sekaligus konsumen terbesar cengkeh. Sebagian besar produk cengkeh (90 %) digunakan industri rokok kretek dan sisanya (sekitar 10 %) yang digunakan untuk bahan rempah, farmasi, perisa, perasa dan industri aroma. Dari hasil cukai setiap tahun selalu meningkat hingga mencapai Rp 158 triliun pada 2018.

Kebutuhan cengkeh nasional memang sangat besar. Namun tampaknya tidak diimbangi produktivitas cengkeh yang ada. Data Ditjen Perkebunan menunjukkan, dari produksi cengkeh sebesar 123.766 ton produktivitasnya mencapai 373 Kg, dan bunga kering sebesar 3,73 Kg per pohon. Sedangkan Tanzania produktivitasnya mencapai 1147 Kg/Ha, dan Kenya 900 Kg/Ha. (YR)

Baca Juga:  Pelaku Usaha Komitmen Patuh ISPO